Selasa, 15 April 2008

Analisa Total Quality Management Dan Kinerja Koperasi Persusuan (Studi Kasus Koperasi “SAE” Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang) … (80)


Penelitian tentang analisa Total Quality Management dilakukan di Koperasi Sinau Andandani Ekonomi (Koperasi “SAE”) Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan tanggal 8 -27 Mei 2006.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui penerapan konsep Total Quality Management (TQM) di Koperasi “SAE”, mengetahui kinerja keuangan koperasi melalui analisis finansial, dan keuntungan serta untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat dalam penerapanTQM. Penelitian ini diharapkan berguna sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi koperasi dalam melaksanakan TQM sehingga dapat mencapai keuntungan maksimal.
Metode penelitian menggunakan metode studi kasus. Penentuan lokasi dilakukan secara purposive sampling yakni subjek sudah diketahui sifat-sifat atau ciri tertentunya. Variabel yang diamati adalah pilar organisasi, kepemimpinan, komitmen, proses dan produk di Koperasi “SAE” serta analisa finansial melalui perhitungan rasio manajemen aktiva, manajemen hutang, profitabilitas dan rasio likuiditas.
Hasil penelitian, penerapan TQM pada Koperasi ”SAE” ada lima pilar yaitu organisasi dengan cara bottom up yaitu mengangkat aspirasi dari bawah ke atas,dan sistem desentralisasi. Kepemimpinan dengan cara partisipatif, sasaran kerja yang jelas, penghargaan kepada setiap usaha dan saluran komunikasi yang lancar. Pilar komitmen, bekerja berorientasi terhadap produk dan pelanggan (konsumen). Pengendalian dan pengawasan terhadap bahan baku, proses produksi dan pasca produksi yang menerapkan sanitasi dan pengujian secara menyeluruh merupakan penerapan TQM pada pilar proses. Pada pilar produk dengan cara menjaga kualitas susu segar, memperluas pangsa pasar untuk mencegah kelebihan produk dan menjalin hubungan yang erat dengan pelanggan.
Keuntungan Koperasi ”SAE” dari tahun 2002, 2003, 2004, dan 2005 secara berturut-turut adalah Rp.718.185.641,-; Rp.735.897.461,74; Rp. 419.790.260,30 dan Rp.768.585.506,11. Nilai current ratio tertinggi terdapat pada tahun 2003 sebesar 254,16%,nilai terendah terdapat pada tahun 2002 yaitu sebesar 222,83%. Nilai quick ratio tertinggi terdapat pada tahun 2003 yaitu sebesar 229,58%, nilai terendah terdapat pada tahun 2002 yaitu sebesar 206,50%. Nilai rasio perputaran persediaan koperasi tertinggi terdapat pada tahun 2003 yaitu 57,50 kali, nilai terendah terdapat pada tahun 2005 yaitu sebesar 44,90 kali. Nilai Rata-rata umur piutang tertinggi terdapat pada tahun 2004 yaitu 44 hari, nilai terendah terdapat pada tahun 2002 yaitu sebesar 33 hari. Nilai rasio perputaran aktiva tetap tertinggi terdapat pada tahun 2005 yaitu sebesar 12,20 kali, nilai terendah terdapat pada tahun 2003 yaitu sebesar 10,70 kali Nilai rasio perputaran total aktiva tertinggi terdapat pada tahun 2002 yaitu sebesar 3,50 kali dan nilai terendah terdapat pada tahun 2005 yaitu sebesar 2,45 kali. Nilai gross profit margin (GPM) tertinggi terdapat pada tahun 2005 sebesar 12,35%, nilai terendah terdapat pada tahun 2002 yaitu sebesar 10,50%.
Nilai net profit margin (NPM) tertinggi terdapat pada tahun 2002 yaitu sebesar 1,15%, nilai terendah terdapat pada tahun 2004 yaitu sebesar 0,69%. Nilai return on investment (ROI) tertinggi terdapat pada tahun 2002 yaitu sebesar 3,40%, nilai terendah terdapat pada tahun 2004 yaitu sebesar 1,27%. Nilai retun on equity (ROE) tertinggi terdapat pada tahun 2002 yaitu sebesar 4,90% dan nilai terendah pada tahun 2004 sebesar 2,26%. Rasio total hutang tertinggi terdapat pada tahun 2004 yaitu sebesar 43,60%, nilai terendah terdapat pada tahun 2002 yaitu sebesar 30,70%. Nilai total debt to total equity tertinggi terdapat pada tahun 2004 yaitu sebesar 77,30%, nilai terendah terdapat pada tahun 2002 yaitu sebesar 44,70%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelaksanaan TQM di Koperasi ”SAE” sudah berjalan cukup baik dan kinerja keuangan pada Koperasi ”SAE” menunjukkan nilai tertinggi pada tahun 2002 dan paling rendah terdapat pada tahun 2004. Saran yang dapat diberikan yaitu koperasi dapat menerapkan konsep TQM secara optimal dengan cara merangkul anggota yang tidak aktif sehingga anggota dapat menjadi aktif kembali, mengadakan pelatihan bagi karyawan dan anggota mengenai kepemimpinan dan inovasi beternak yang lebih baik serta perluasan pemasaran sehingga tercapai keuntungan maksimal.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar