Sabtu, 19 April 2008

Analisis Efisiensi Usahatani Jagung ( Zea Mays L ) dengan Menggunakan Benih Hibrida… (100)


Penelitian dilakukan di desa Karangpring kecamatan Sukorambi kabupaten Jember pada bulan November 2005 sampai dengan Januari 2006. Penelitian bertujuan untuk mengetahui macam biaya dan besarnya biaya, penerimaan dan keuntungan yang diperoleh usahatani jagung yang menggunakan benih hibrida. Dalam penelitian ini benih jagung hibrida yang dipilih adalah jenis NK 33. Penelitian ditujukan juga untuk mengetahui perbedaan tingkat efisiensi usaha antara usahatani yang menggunakan benih jagung hibrida yang selanjutnya disebut kelompok A dengan yang menggunakan benih jagung lokal yang selanjutnya disebut kelompok B. Sampel diambil sebanyak 30 orang untuk kelompok A dan 30 orang untuk kelompok B dari populasi petani jagung sebanyak 102 orang yang biasa menanam jagung di lahan tegal.
Hasil penelitian menghasilkan fakta sebagai berikut (per ha), untuk kelompok A, biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp 3.539.190. Produksi yang dicapai 11.210 kg dengan nilai penerimaan Rp 6.165.670., pendapatan yang diperoleh sebesar Rp3.746.490 dan keuntungan yang dicapai sebesar Rp 2.626.478. Kelayakan usaha sebesar 1,74 mengindikasikan bahwa usahatani jagung dengan menggunakan benih hibrida memberikan keuntungan yang layak (efisien).
Untuk kelompok B, biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp 3.059.000, produksi yang dicapai hanya 7065,76 kg dengan nilai penerimaan sebesar Rp 3.886.173. Pendapatan yang diperoleh sebesar Rp 1.947.173 dan keuntungan yang dicapai sebesar Rp 827.173. Kelayakan usaha sebesar 1,27 meskipun lebih dari satu tetapi efisiensi ini masih tergolong kecil.
Hasil analisis statistik dengan uji t pada dk= 58 dan tingkat kesalahan 5% ditemukan bahwa t hitung > t tabel (25,91 > 2). Hal ini berarti hipotesis yang menyatakan tidak terdapat perbedaan antara tingkat efisiensi usahatani pengguna benih jagung hibrida dengan tingkat efisiensi usahatani pengguna benih jagung lokal harus ditolak. Jadi memang terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat efisiensi usahatani di antara dua kelompok tersebut. Oleh karena memberikan keuntungan yang lebih besar, maka dianjurkan kepada petani untuk beralih dari penggunaan benih jagung lokal ke benih jagung hibrida.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar