Selasa, 15 April 2008

“Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok Tani di Kecamatan Junrejo Kota Batu” ... (17)



Penyuluhan pertanian merupakan pendidikan non formal bagi petani beserta keluarganya yang meliputi kegiatan dalam ahli pengetahuan dan ketrampilan dari penyuluh lapangan kepada petani dan keluarganya berlangsung melalui proses belajar mengajar. Penyuluhan pertanian harus ahli pertanian yang berkompeten, disamping bisa berkomunikasi secara efektif dengan petani sehingga dapat mendorong minat belajar mereka dan harus berorientasi pada masalah yang dihadapi oleh petani, sesuai dengan kenyataan dan pemahaman mereka.
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana peran penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani di Kecamatan Junrejo, adakah kendala para penyuluh pertanian di lapang serta bagaimana kewenangan dan kompetensi penyuluh pada masyarakat tani saat ini. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peranan penyuluh pertanian dalam pengembangan kelompok tani di Kecamatan Junrejo, mengetahui berbagai kendala yang dihadapi oleh penyuluh pertanian di lapang serta mengetahui kewenangan dan kompetensi yang dimiliki oleh penyuluh pertanian pada kelompok tani di Kecamatan Junrejo.
Daerah penelitian ini dilakukan dengan sengaja yaitu di Kecamatan Junrejo Kota Batu dengan pertimbangan desa yang sangat berpotensi untuk diteliti. Sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 15 kelompok tani yang aktif yaitu pada masing-masing kelompok tani diambil 2 responden dan 4 responden penyuluh. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif dan skala likert untuk pengukuran indikator.
Dari hasil penelitian diperoleh hasil bahwa peranan penyuluh pertanian di Kecamatan Junrejo sudah berjalan optimal dan bisa memposisikan dirinya sebagai mitra dan fasilitator petani dengan melakukan peranan yang sesuai antara lain sebagai pembimbing, organisator dan dinamisator, teknisi serta sebagai konsultan petani. Upaya pengembangan kelompok tani oleh penyuluh pertanian maupun kelompok tani sendiri sudah berjalan baik, hal ini dapat dilihat dari kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tani dengan adanya klompencapir, pameran pertanian, pelatihan agribisnis, dan prestasi yang diraih oleh kelompok tani. Fasilitas yang terdapat pada kelompok tani sudah cukup memadai walaupun ada beberapa yang belum mendapat bantuan dari pemerintah. Prestasi yang diraih oleh beberapa kelompok tani juga sudah baik dengan segala keterbatasan sarana.
Berdasarkan pendekatan wilayah kemampuan kelompok tani dibedakan menjadi kelas pemula, kelas lanjut, kelas madya, dan kelas utama. Kendala yang sering dihadapi penyuluh di lapang yaitu rendahnya tingkat partisispasi dalam penyuluh pertanian karena sistem pendanaaan yang kurang sehingga menyebabkan rendahnya kinerja penyuluh pertanian. Metode penyampaian materi juga masih menggunakan cara tradisional. Pertemuan kelompok yang masih sebagian tidak sesuai dengan jadwal pertemuan karena alasan banyaknya kesibukan kerja bagi petani terkadang juga menjadi hambatan bagi penyuluh untuk menjalankan tugasnya.
Kompetensi Penyuluh merupakan kemampuan dan kemauan yang kuat penyuluh dalam upaya pengembangan dan kemajuan kelompok. Penyuluh pertanian kedepan menghadapi kepada berbagai tantangan berupa perubahan lingkungan sosial ekonomi yang dinamis baik di tingkat daerah dan nasional maupun global, sehingga petani mampu menjadi mitra sejajar dengan pemerintah dan pengusaha. Karena pada kenyataannya saat ini belum diadakan uji kompetensi penyuluh pertanian untuk mengembangkan petani yang berdaya saing.Dengan bukti kehadiran penyuluh di lapangan, petani menjadi lebih kompak, karena pada dasarnya keberhasilan petani adalah kebanggaan penyuluh juga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar