Selasa, 15 April 2008

Tingkat Adopsi Petani Dlm Program Pola Kemitraan Komoditi Kapas (Studi PT. Nusafarm Intiland corp Indonesia dengan petani kapas di Kec.Wongsorejo…(6)


Kemitraan yang terjadi antara dunia usaha pemerintah, swasta dan masyarakat merupakan pendekatan baru, fenomena baru, juga tuntutan baru dalam pembangunan, oleh karena itu akhir-akhir ini banyak sekali himbauan tentang kemitraan. Namun demikian kemitraan sebagai suatu tuntutan pembangunan baru tidaklah begitu mudah dilaksanakan, hal ini sangat tergantung pada kehendak baik atau niatan baik ketiga pelaku kerjasama (dunia usaha, pemerintah dan masyarakat).
Tingkat adopsi petani pada umumnya heterogen, banyak yang belum baik, namun ada juga yang sudah baik, jika program kemitraan yang terjalin dengan perusahaan sudah baik. tingkat adopsi pada berbagai kegiatan pertanian perlu diketahui apa masih harus diperbaiki dalam melaksanakan program kemitraan ini.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Untuk mendiskripsikan pelaksanaan program kemitraan yang dilaksanakan PT. Nusafarm Intiland corp dengan petani kapas; 2) Untuk mengetahui tingkat adopsi petani kapas dalam mengikuti program kemitraan.
Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) yaitu: Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, sedangkan penentuan sampel menggunakan purposive sampling (sampling segaja)dimana terdapat 40 petani kapas yang bermitra dengan PT. Nusafarm Intiland corp yang dijadikan responden. Untuk menjawab tujuan pertama menggunakan analisa deskripsi yaitu menggambarkan pelaksanaan program kemitraan, sedangkan untuk mengetahui tingkat adopsi petani kapas dalam program kemitraan digunakan analisis deskriptif dengan menggunakan skor.
Berdasarkan hasil penelitian pola kemitraan yang dibentuk adalah pola inti plasma dimana PT. Nusafarm Intiland Corp sebagai perusahaan inti sedangkan petani bertindak sebagai plasma dari perusahaan itu. Dalam pola ini perusahaan inti melaksanakan pembinaan melaui penyediaan sarana produksi, bimbingan teknis, sampai dengan pemasaran hasil produksi.
Adapun tingkat adopsi petani kapas dapat dilihat dari beberapa variabel - variabel seperti: persepsi yang dijabarkan melalui 6 indikator, dan dikategorikan tinggi dengan total skor 16,3 atau 90,4 %; dilihat dari segi pengetahuan yang dijabarkan dengan 6 indikator hasil yang diperoleh dengan total skor 15,8 atau 87,5% dan dikategorikan tinggi; dilihat dari segi sikap yang dijabarkan dalam 6 indikator dikategorikan tinggi,dengan perolehan skor 15,8 atau 87,6 %; dan yang terakkhir dilihat dari segi ketrampilan para petani, diperoleh skor sebesar 16,7 atau 92,8 % dan juga dikategorikan tinggi. Tingkat adopsi petani dalam program kemitraan komoditi kapas dikategorikan tinggi, yaitu diperoleh skor sebesar 63,7 atau 88,4 % petani responden menerapkan program kemitraan dalam usahatani kapasnya



Tidak ada komentar:

Posting Komentar