Jumat, 25 Desember 2009

ANALISIS PENGARUH EVENT SPONSORSHIP TERHADAP BRAND IMAGE ROKOK LA LIGHTS PT.DJARUM DENGAN PUBLISITAS MEDIA MASSA SEBAGAI VARIABEL MODERASI (177)

Setiap perusahaan berusaha menyusun strategi pemasaran yang dapat menjangkau pasar sasarannya dengan seefektif mungkin. Setiap strategi dilengkapi dengan alat-alat pemasaran yang dianggap paling tepat bagi perusahaan. Alat-alat tersebut biasa disebut sebagai bauran pemasaran. Mc Charty (Kotler 2002:18) mengklasifikasikan alat-alat tersebut menjadi empat kelompok yang luas yang disebut empat P dalam pemasaran yaitu produk (product), harga (price), saluran distribusi (place), dan Promosi (promotion).

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran (Fandi Tjiptono 1997:219), yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk perusahaan yang di tawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan. Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melakukan kegiatan promosi, tetapi tidak semua perusahaan dapat melakukannya. Rokok merupakan salah satu produk yang memiliki keterbatasan dalam berpromosi. Hal ini dikarenakan tidak semua alat promosi dapat digunakan dalam memasarkan produk rokok. Berbagai pembatasan media komunikasi dilakukan pemerintah melalui PP No.81/1999, pembatasan tersebut menyangkut media dan promosi apa saja yang tidak diperbolehkan untuk mempromosikan produk rokok. Misalnya kegiatan pemberian sampel rokok gratis dan ajakan langsung untuk membeli rokok pada konsumen akhir. Hal ini tentu membatasi produsen rokok untuk melakukan promo penjualan. Karena berbagai pembatasan tersebut maka PT.Djarum sebagai salah satu perusahaan rokok di Indonesia berusaha mencari strategi dalam mengkomunikasikan atau mempromosikan produknya kepada konsumen. Salah satu bentuk promosi yang ditujukan kepada konsumen akhir adalah melalui event sponsorship. Event sponsorship adalah bentuk promosi merek yang mengikat suatu aktifitas seperti olahraga, hiburan, sosial, budaya, atau tipe aktifitas lain yang mempunyai minat publik yang tinggi (Terence A ship 2000:615).

PT.Djarum dalam pemasarannya memasarkan beberapa jenis produk ,diantaranya adalah Djarum Coklat, Djarum 76, Djarum Super, LA Lights, Djarum Black, Djarum Super Mezzo. Dari berbagai produk tersebut rokok LA Lights adalah rokok mild yang memiliki tingkat penjualan tertinggi diantara beberapa rokok mild PT.Dajrum lainnya. Karena rokok LA Lights memiliki kualitas dan image yang berbeda diantara beberapa rokok mild produksi PT.Djarum atau merek perusahaan lain. Rokok LA Lights adalah rokok yang menggunakan event sponsorship sebagai salah satu strategi dalam memasarkan produk.

Event sponsorship yang dilakukan oleh LA Lights sebagai lini produk PT. Djarum memang diakui sebagai bentuk promosi yang cukup menonjol, dan mendapatkan banyak perhatian. Event sponsorship reguler LA Lights diantaranya penyelenggaraan LA Lights Indiefest yang merupakan ajang pencarian band indie yang di seleksi diberbagai daerah yang finalisnya akan mengisi album kompilasi LA Lights Indiefest, LA Lights Street Ball merupakan event kompetisi basket 3 on 3 yang diadakan setiap satu tahun sekali, LA Lights indie Movie merupakan ajang kompetisi film indie yang diadakan setiap satu tahun sekali di berbagai kota, LA Lights Mobile Movie Movie Competition merupakan ajang kompetisi film yang dibuat menggunakan media telepon seluler, LA Lights enjoy music merupakan event live music yang diadakan di tempat-tempat umum.

Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan dalam event sponsorship, maka harus dilakukan suatu perencanaan yang matang dari sebuah sponsorship. Menurut J.R Rossister dan L.Percy (1998:346) perencanaan event sponsorship menyangkut: Target audience reach, Compability with the Company’s or Brand positioning, Message capasity.

Target audience reach adalah segmen yang akan dicapai oleh perusahaan. Dalam memilih jenis event sponsorship yang akan diselenggarakan perlu diperhatikan segmen mana yang akan dicapai oleh perusahaan. Sebagai contoh LA Lights ingin meraih segmen pasar anak muda, maka perusahaan akan membuat event atau mensponsori acara-acara yang disukai oleh anak muda (konser musik, event-event olahraga,dll)
Compability with the Company’s or Brand positioning adalah posisi produk dimata konsumen. Beberapa jenis event sponsarship secara langsung berkaitan dengan produk perusahaan seperti rokok LA Lights mensponsori LA Lights Indiefest, tetapai beberapa jenis event sponsorship dipilih karena kesesuaian image secara tidak langsung dengan produk tersebut seperti LA Lights mensponsori LA Lights Street Ball.
Message capasity adalah fasilitas yang didapat perusahaan dalam event sponsorship. Perusahaan yang mensponsori suatu kegiatan, biasanya mendapatkan fasilitas untuk mendapatkan manfaat dari kegiatan tersebut, misalnya pada event olahraga perusahaan mendapatkan fasilitas tempat untuk pemasangan logo brand produk-produk perusahaan disekitar lokasi kegiatan olah raga tersebut, dan juga liputan oleh salah satu stasiun televisi apabila event sponsorship tersebut diliput oleh stasiun televisi.

Event sponsorship merupakan suatu kegiatan yang dapat menjadikan nama perusahaan diingat dan dapat meningkatkan image perusahaan. Event sponsorship diselenggarakan oleh perusahaan dengan tujuan agar namanya menjadi lebih dikenal dan mendapat image yang baik dari masyarakat (Coulson dan Thomas, 1986:285). Event sponsorship yang dilakukan oleh produsen rokok dengan kadar rendah tar di Indonesia ini, juga dimaksudkan untuk membangun dan memperkuat kepercayaan konsumen terhadap brand image rokok LA Lights. Dengan brand image yang kuat akan membedakan perusahaan dengan pesaing, karena brand image suatu perusahaan tidak dapat disamakan dengan brand image perusahaan lain.

Event sponsorship merupakan salah satu kegiatan promosi yang dianggap efektif sebagai strategi komunikasi bisnis perusahaan agar namanya bisa dikenal di masyrakat dan sekaligus melakukan publisitas (Stanton, 1993:140). Dengan adanya event sponsorship, media massa akan meliputnya tanpa kita harus membayar ruang media, dan liputan tersebut akan didengar, dilihat dan dibaca oleh masyarakat (Jefkins, 1972:187). Keunikan event sponsorship LA Lights juga mengundang perhatian media massa untuk meliput dan mempubliksaikan melalui berita yang dimuat di media massa, dengan adanya publikasi media massa terhadap event sponsorship LA Lights diharapkan dapat membantu dalam upaya membangun dan memperkuat kepercayaan konsumen terhadap brand image rokok LA Lights, selain itu publikasi media massa juga diharapkan dapat mempengaruhi event sponsorship dalam upaya membangun dan memperkuat kepercayaan konsumen terhadap brand image rokok LA Lights di masyarakat, karena publisitas media massa memiliki cakupan yang luas, dan informasi media massa dianggap sebagai informasi yang berasal dari luar yang memiliki nilai berita yang tidak dikendalikan dan tidak dibayar oleh sumber tersebut untuk penempatan informasi.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul:
"ANALISIS PENGARUH EVENT SPONSORSHIP TERHADAP BRAND IMAGE ROKOK LA LIGHTS PT.DJARUM DENGAN PUBLISITAS MEDIA MASSA SEBAGAI VARIABEL MODERASI ".


Untuk mendapatkan file versi word silahkan klik download

Penggunaan Penerbitan Majalah MediaHALO dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pelanggan Pada Produk Kartu Halo (Studi Deskriptif Mengenai Upaya Public Relations dalam Meningkatkan citra PT Telkomsel) (176)

Komunikasi merupakan suatu cara untuk melakukan perubahan, mendorong dan mempertinggi motivasi, serta alat untuk mencapai tujuan. Tujuan utama dari komunikasi adalah adanya perubahan sikap positif dari komunikan. Begitu pula PT. Telekomunikasi Selular yang mempunyai konsumen terbanyak di kelas operator selular, di Indonesia. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan pelanggan adalah menerbitkan majalah eksternal yang bernama mediaHALO.

Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pengumpulan data dengan cara penyebaran kuesioner, observasi dan wawancara. Populasi dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik Probability Sampling, khusunya dengan pendekatan Systematic Random Sampling (Moh. Nasir, 1999:332). Besar sampel minimum yang diperlukan adalah 99,8, namun dibulatkan menjadi 100 orang.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa hampir seluruh responden, yaitu sebanyak 87 orang (87,00%), selalu membaca majalah mediaHALO setiap kali terbit. Kemudian responden yang telah membaca majalah mediaHALO, sebanyak 63 orang (63,00%) menyatakan perasaan yang puas karena majalah ini sesuai dengan yang diharapkannya, sedangkan 28 orang dari responden (28,00%) menyatakan kurang puas karena informasinya kurang memenuhi keinginan pelanggan. Sebanyak 77 orang (77,00%) menyatakan bersedia merekomendasikan majalah mediaHALO kepada rekan-rekannya karena menurut responden majalah ini wajib dibaca oleh semua pelanggan Kartu Halo.

Kesimpulan dari penelitian ini yaitu, intensitas terpaan penerbitan majalah MediaHalo dapat mempertahankan Sikap Positif pelanggan kartu HALO. Intensitas terpaan yang berupa Frekuensi membaca telah dinilai baik, sehingga dapat mempertahankan Sikap Positif pelanggan kartu HALO.

Saran penelitian tentang majalah mediaHALO ini yaitu, agar media eksternal tersebut diharapkan dapat memperlancar arus informasi dari perusahaan kepada pelanggan dan berdampak kepada tumbuhnya sikap positif pelanggan terhadap perusahaan.




ABSTRACT


Communicaton is a way to make a change, prevent and increasing motivation, and to get the purpose. The main purpose of a communication is a positive way of attitude that has been changed by the communican. Likely, PT Telkomsel, who has the biggest customer loyalty among the other cellular operator services. They have made release as an external magazine to filling up the loyal customer needs. This magazine is such a media that has been made to inform the customer. This magazine is called mediaHALO.

Research type which is used is descriptive with the research method is descriptive survey. Data is obtained through the questioners, interview, and observation that straightly on field. The result of data collecting by source of primary data, obtained by amount sample that equal to 100 respondent. Population research is repsresenting the member of Kartu Halo customer in bandung.

Result of the research showing 87% of the respondent has always reads the mediaHALO magazine. After that, the respondent who always reads the mediaHALO magazine, for about the 63% of all are feeling satisfied because they have found what they have just need. The opposite of it, for about 28 respondent (28,00%) feeling unsatisfied because they have think that the mediaHALO magazine was not represent the Kartu Halo customer.

The conclussion of this research has been taken. The frecuency of reading the magazine by the respondent, is related with the intensity, and it has came up with a good response from the respondent, which is the Kartu Halo customer. It is showing that the respondent are still keeping the positive attitude for the product. They are the real loyal customer of Kartu Halo.

The suggestion of this research which has been related to the conclussion is containing, with the mediaHALO magazine hopefully it will spreading out the information, from the company to the customer and it will prove much about customer positive attitude for the company.



Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Jakarta (175)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh informasi akuntasi dan non akuntansi terhadap initial return sebagai proksi dari keputusan investasi pada perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Jakarta. Investor menanamkan dananya di pasar perdana bertujuan untuk memperoleh initial return yang diperoleh dari selisih lebih antara harga di pasar sekunder dengan harga dipasar perdana. Adanya initial return mengindikasikan bahwa terjadi underpricing saham di pasar perdana ketika masuk ke pasar sekunder. Penelitian ini dikhususkan pada perusahaan yang sahamnya mengalami underpricing. Underpricing adalah suatu keadaan dimana harga saham pada saat penawaran perdana lebih rendah dibandingkan ketika diperdagangkan di pasar sekunder.

Penelitian ini menggunakan 54 sampel perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO) dan terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada tahun periode 2000–2006. Berdasarkan tujuan dari penelitian, maka digunakan metode uji regresi linear berganda dengan uji asumsi klasik sebagai prasyarat uji hipotesis.

Hasil analisis menunjukkan bahwa informasi akuntansi yang terdiri dari ukuran perusahaan, earning per share, solvability ratio, tingkat leverage, dan profitabilitas perusahaan, serta informasi non akuntansi yang terdiri dari persentase pemegang saham lama, reputasi auditor, reputasi underwriter, dan umur perusahaan berpengaruh signifikan secara serempak terhadap initial return. Hasil ini ditunjukkan dengan nilai Fhitung sebesar 7,585 yang lebih besar dari nilai Ftabel sebesar 2,37.

Hasil uji parsial menunjukkan tidak semua variabel berpengaruh signifikan terhadap initial return. Pengujian secara parsial dilakukan dengan menggunakan uji t. Nilai ttabel pada model uji dalam penelitian ini adalah 1,684. Variabel yang berpengaruh signifikan mempunyai nilai thitung lebih besar dari ttabel sedangkan variabel yang tidak berpengaruh signifikan mempunyai nilai thitung lebih besar dari ttabel.

Variabel tingkat leverage (thitung = 4,568) dan persentase pemegang saham lama (thitung = 5,235) perusahaan menunjukkan keberhasilan pembuktian hipotesis dari penelitian sebelumnya dan berpengaruh secara signifikan terhadap initial return. Sedangkan ukuran perusahaan (thitung = -0,078), earning per share (thitung = 1,031), solvability ratio (thitung = 1,608), profitabilitas (thitung = -0,811), reputasi auditor (thitung = -1,144), reputasi underwriter (thitung = 1,217) dan umur perusahaan (thitung = -0,724) tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap initial return.


Untuk mendapatkan file Versi MS-Word silahkan klik download


Studi Empiris Tentang Instrumen Moneter Pada Sistem Dual Banking Di Indonesia Periode 1997.1-2003.1 (174)

Tujuan utama dari setiap kebijakan moneter yang berhasil adalah yang dipusatkan kearah tercapainya stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang. Dalam sistem moneter Islam, target-target tersebut hanya dapat tercapai melalui instrumen-instrumen moneter yang konsisten dengan ajaran-ajaran Islam.

Penelitian ini adalah sebuah percobaan untuk memperkembangkan, mengevaluasi dan juga mempertunjukkan keabsahan dan keefektifan instrumen-instrumen moneter Islam dalam penerapan sistem dual banking untuk tujuan-tujuan kebijakan.

Hasil penelitian dengan metode pendekatan kointegrasi dan error-correction mechanism menunjukkan bahwa Otoritas Moneter mempunyai kontrol yang lebih besar terhadap besaran-besaran moneter bebas bunga dibandingkan dengan besaran-besaran moneter yang mengandung bunga. Dalam hubungannya dengan tingkat harga ,besaran-besaran moneter yang mengandung bunga mempunyai hubungan yang lebih erat dengan tingkat harga dibandingkan dengan besaran-besaran moneter bebas bunga. Akhirnya, dalam studi kasus sistem dual banking, penerapan rasio likuiditas dan cadangan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional menurut hasil penelitian ini masih dapat diterapkan secara sama untuk periode 1997.1-2003.1 di Indonesia.





ABSTRACT


The ultimate aim of any successful monetary policy is concentrated towards the achievement of stabilizing economy which can be measured by employment, price stabilization and international balance of payment. Under Islamic monetary system, such targets can only be achieved through those monetary instruments, which are consistent with Islamic teachings.

This research is an attempt to develop and to evaluate and also demonstrates the validity and effectiveness of these instruments for monetary purposes.

The results of this research using cointegration and error-correction mechanism, show that monetary authority has more control over interest-free monetary aggregates compared to interest-based monetary aggregates. In relation with price stability, interest-based monetary aggregates have more reliable relationship compared to interest-free monetary aggregates. Finally, in case of dual banking system, liquidity and reserves ratios for sharia banking and conventional banking according to this results of this research can still be applied similarly for the period of 1997.1-2003.1 in Indonesia.