Selasa, 21 Juli 2009

ANALISA PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KOMITMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI .......(167)


Fenomena perubahan mendasar yang dimanifestasikan dengan melahirkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-undang nomor 43 tahun tahun 1999 tentang Pokok-pokok Kepegawaian telah memberikan arah perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan kepegawaian pegawai negeri sipil yang mempunyai implikasi langsung terhadap kesiapan pengembangan sumber daya manusia, dan ketersediaan sumber daya lainya.
Perubahan tersebut membawa dampak pada perubahan budaya kerja, mau tidak mau harus dihadapi dan serangkaian adaptasi harus dilakukan terhadap keberagaman (diversitas) yang mengacu pada perbedaan atribut demografi seperti ras, kesukuan, gender, usia, status fisik, agama, pendidikan, atau orientasi seksual.
Selain keberagaman (diversitas), tantangan yang cukup kompleks adalah bagaimana mengubah budaya kerja lama yang sudah tidak sesuai lagi dengan nilainilai budaya kerja baru pada seluruh pegawai atas keinginan secara sukarela dan partisipasi pegawai. Orang tidak akan berubah dengan sendirinya hanya karena diperintah, dan hanya akan berubah kalau dia menginginkannya secara suka rela, karena menyadari. Dan orang yang bersedia meninggalkan cara lama sangat sedikit jumlahnya bahkan ketika situasi menjamin sekalipun (O’Neil, Osborn dan Plastrik, 2000:241). Kenyataan selama ini banyak para pemimpin dan aparatur negara bukan hanya sulit untuk berubah tapi juga sering mengabaikan nilai-nilai moral dan budaya kerja aparatur negara.
Berdasarkan evaluasi yang dilakukan oleh Departemen Dalam Negeri, selain organisasi pemerintah daerah sudah terlalu banyak, pegawai negeri sipil banyak yang nganggur, hanya mondar-mandir dan membaca koran hingga jam kerja selesai. Aktivitas yang menunjukkan nuansa kesibukan kerja hanya tampak di satuan kerja yang “ada proyeknya”. Sehingga tidak salah jika ada sementara pengamat yang menyatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) lebih cenderung berorientasi pada proyek ketimbang melaksanakan tugas-tugas rutinnya (Yudoyono, 2002:64).
Disamping itu, banyak fakta menunjukkan bahwa 80 hingga 90 persen dana alokasi yang seharusnya diperuntukkan bagi pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana publik, habis untuk membiayai birokrasi dan legislasi pemerintahan daerah (Jawa Pos, 20 Oktober 2003:10). Lebih menyedihkan lagi ternyata sebagian besar tidak lebih sebagai sarana “bargaining” politik untuk bagi-bagi kekuasaaan.
Sepertinya tindakan menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan sulit diatasi bahkan cenderung mengarah menjadi budaya baru. Hal ini menunjukkan bahwa budaya kerja pegawai negeri sipil belum terlalu kuat dan masih jauh dari harapan.
Secara tidak sengaja atau tanpa disadari, nampaknya sebagian besar pegawai negeri sipil telah larut dalam kesibukan sehari-hari untuk memperbesar kekuasaan, wewenang, peran dan mengejar target fisik sambil memanfaatkan peluang di antara celah-celah ketentuan formal dan prosedur administratif yang berbeli-belit ciptaannya sendiri. Dan telah sekian lama aparat birokrasi lari di tempat hingga “loyo” kehabisan energi, karena mengabaikan nilai-nilai dasar budaya kita sendiri yang telah diajarkan oleh orang tua, guru, ulama/pendeta dan para pejuang kita. (Susilo, 2000:3).
Potret manusia Indonesia secara jelas diungkapkan oleh budayawan Mochtar Lubis pada tahun 1977, meskipun tidak menyebut ciri-ciri manusia Indonesia tersebut sebagai budaya kerja, tetapi sangat sulit dipungkiri bahwa apa yang disebutnya merupakan warna dasar budaya kehidupan aktual dan perilaku kerja sehari-hari kita. Enam ciri manusia Indonesia yang di potret: 1) Munafik atau hipokrit. 2) Enggan bertanggung jawab. 3) Berjiwa feodal. 4) Percaya takhyul. 5) Artistik. 6) Berwatak lemah. (Lubis dalam Sinamo, 2002:61-63).
Seiring dengan itu, dari kenyataan yang ada selama ini pegawai di Biro Kepegawaian ternyata hampir tak pernah bekerja serta bergerak secara impulsive atau terarah. Mereka bekerja seenaknya sendiri dengan cara kerja yang hanya asal kerja, acak-acakan, semrawut, dan fungsi manajemen hampir tidak berlaku. Disiplin kerja luntur. Banyak jam kerja yang tidak diefektifkan dengan tugas pekerjaannya.
Sikap-sikap bekerja ringkas, rapi, resik, rawat, rajin (5 R) dan lain sebagainya belum memuaskan. Selain itu belum adanya kesadaran bahwa suatu keberhasilan kerja berakar pada nilai-nilai yang dimiliki dan perilaku yang menjadi kebiasaan. Baginya yang penting adalah menerima gaji. Sehingga kinerja pelayanan sektor aparatur dan pengawasan masih di bawah dari harapan yang diinginkan. Meskipun demikian diakui bahwa secara umum kinerja pelayanan umum aparatur masih di bawah dari harapan yang diinginkan”.
Untuk menentukan bagaimana perlu melakukan perubahan, langkah pertamanya adalah dengan menganalisis budaya yang hidup dalam satuan kerja atau organisasi untuk memutuskan apa saja yang perlu diubah dan kedua adalah mengembangkan dan mengimplementasikan strategi perubahan tersebut (McKenna dan Beech, 2000:77, Pragantha, 1995). Namun seringkali pula ketika perubahan budaya dilakukan, kinerja yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Bahkan (Carnal, 1995, dalam Sofo:349) akan mengganggu dan merusak, mengadukaduk yang tetap dan stabil sebelumnya (status quo). Sejumlah alasan mengapa hal ini terjadi; salah satunya adalah organisasi tidak mampu mengubah fundamental psikologis pegawainya untuk berubah (Riza, 1998).
Dekonstruksi budaya tersebut hanya akan mungkin jika seluruh komponen bersedia mengubah dirinya dalam konstruk budaya kerja baru, dan adanya dukungan pimpinan puncak untuk memudahkan penyebaran nilai-nilai yang diarahkan kepada terciptanya pegawai negeri sipil profesional, bermoral dan bertanggung jawab serta memiliki persepsi tepat terhadap pekerjaan. Perubahan budaya juga harus mengindahkan kode etik tertentu, baik dalam melancarkan perubahan maupun dalam menghadapi pihak yang menentang perubahan. (Sathe, 1985:380 dalam Ndraha, 2003:94). Oleh O’Leary, dalam Osborne dan Plastrik (2000:259) “Mengubah budaya pemerintah adalah seperti membangun Tembok Besar Cina”.
Harus disadari pula bahwa budaya erat kaitannya dengan manusia (Kisdarto:2000). Kuatnya budaya kerja akan terlihat dari bagaimana pegawai memandang budaya kerja sehingga berpengaruh terhadap perilaku yang digambarkan memiliki motivasi, dedikasi, kreativitas, kemampuan dan komitmen yang tinggi. Semakin kuat budaya kerja, semakin tinggi komitmen dan yang dirasakan pegawai. Makin banyak pegawai yang menerima nilai-nilai makin tinggi komitmen mereka pada nilai-nilai itu makin kuat budaya tersebut (Robbins, 1996:292). Menurut Wolsely dan Campbell (Prasetya, No. 01, Januari 2001:12) orang yang terlatih dalam budaya kerja akan menyukai kebebasan, pertukaran pendapat, terbuka bagi gagasan baru dan fakta baru, memecahkan permasalahan secara mandiri, berusaha menyesuaikan diri antara kehidupan pribadi dan sosialnya.
Melalui proses pengetahuan, seseorang dapat memiliki budaya bebas berpikir, menilai, mengkritik, dan bebas dikritik dalam mencari ilmu. Adapun lewat pendidikan, memungkinkan seseorang dapat memahami dan memiliki dasar ilmu pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjadi terampil dalam suatu bidang.

PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN , MOTIVASI KERJA, ARUS KOMUNIKASI, DAN PRAKTEK PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KEPUASAN KERJA BAGI PNS (166)


Kualitas SDM atau disebut juga Pemberdayaan Sumber Daya Manusia ( Empowerment of Human Resources ) merupakan salah satu alat penting dan strategis untuk memperbaiki, memperbaharui dan meningkatkan kinerja baik organisasi yang bergerak di bidang pendidikan yang menuju kepada layanan publik non profit maupun organisasi swasta / perusahaan yang bergerak dibidang profit, karena didalam layanan tersebut memberikan daya lebih daripada daya sebelumnya. Empowerment dalam SDM dapat juga meliputi kemampuan ( competency ), Penempatan personil sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan organisasi, kewenangan yang jelas, tanggung jawab, kepercayaan, dukungan, kepemimpinan dan motivasi. Didalam kompetensi ada pengetahuan ( knowlegde ), ketrampilan ( skill ) dan sikap atau prilaku (attitude ) yang terdapat dalam diri pribadi manusia. Sehingga SDM ini digunakan untuk menggerakkan dan menjalankan kegiatan organisasi atau perusahaan. Jelas ini akan berdampak terhadap pelayanan publik diharapkan mampu menuju good governance.
Diantara seluruh sumber daya yang dimiliki suatu organisasi, kualitas Sumber Daya Manusia yang paling dominan. Teori Gomes mengatakan “ Unsur manusia didalam organisasi mempunyai kedudukan yang sangat strategis karena kapabilitas manusialah yang bisa mengetahui input – input apa yang diambil dari lingkungan dan bagaimana caranya untuk mendapatkan serta cara – cara memperoleh input – input tersebut, teknologi yang bagaimana yang cocok dan dianggap tepat untuk mengolah dan mentransformasikan input – input diproses menjadi output yang dapat memenuhi keinginan publik, serta bagaimana outcome ( hasil ) yang bermanfaat. Sehingga Benefit ( azas manfaat ) dari kapabilitas sumber daya manusia yang mengolah input akan memiliki Impact ( Dampak ) terhadap suatu analisis kebutuhan masyarakat khususnya peningkatan dalam memberikan pelayanan publik. Dari hasil mulai input , proses pengolahan data, Output, Outcome, Benefit serta Impact akan tersajikan dengan baik apabila adanya semacam Feedback ( Umpan balik ) individu - individu yang berada di lingkungan Kantor Cabang Dinas P dan K Kecamatan Bakung, khususnya Pegawai Negeri Sipil. Harapan dari kesemua itu dengan sikap dan prilaku Kepemimpinan yang ada mampu untuk memotivasi dan membentuk pola sikap prilaku sehingga akan memberikan layanan ( servis publik ) menjadi optimal dan seefektif mungkin.
Supaya dapat meningkatkan motivasi kinerja serta pembentukan pola prilaku sikap manusia, selain meningkatkan ketrampilan dan pengetahuannya, juga sangat penting sekali seorang pemimpin dalam memimpin, mengarahkan dan mengawasi bawahannya menerapkan Pola Kepemimpinan sesuai dengan situasi dan kondisi yang berada di lingkungan, bisa saja pada saat tertentu seorang pemimpin dibutuhkan menggunakan kepemimpinan otoriter, pada saat kondisi tertentu pula menggunakan gaya kepemimpinan partisipatif. Menurut Drucker dalam Rasimin mengatakan “ Bekerja adalah sesuatu kegiatan yang unik menyangkut faktor psikologis, kekuasaan, kepribadian, masyarakat, dan ekonomi. Kemudian Rasimin mengatakan juga bahwa bekerja adalah kegiatan pokok dari suatu aktifitas yang dapat dibagi menjadi sejumlah dimensi ikatan sosial, ekonomis dan psikologi. Salah satu dimensi kekuasaan tersebut adalah gaya seorang pemimpin dalam memimpin, mengarahkan dan mengawasi bawahannya dalam mencapai suatu tujuan organisasi.
Menurut Ary Ginanjar Agustian ( ESQ ) dalam Adam Ibrahim Indrawijaya dan Wahyu Suprapti mengatakan bahwa keberhasilan seorang pemimpin terletak pada kemampuan Spiritual Quotient ( SQ ) dan Emotional Quotient ( EQ ), dimana kemampuan Inteligence Quotient ( IQ ) hanya 20 % sedangkan 80 % adalah EQ dan SQ. Artinya Kepemimpinan yang berhasil adalah seorang pemimpin yang mampu untuk menciptakan kecerdasan emosi dan spiritual. Dengan berbagai macam pendapat tersebut diatas kesemua itu mengarah kepada Kepemimpinan yang bersifat visioner artinya mampu untuk menjawab tantangan dikehidupan yang akan datang dengan berpegang teguh pada prinsip kebersamaan dan memiliki komitmen tinggi didalam pengembangan organisasi yang maju, dinamis dan akutabilitas sesuai dengan tuntunan zaman.
Dalam kondisi yang demikian bagi suatu perusahaan atau instansi harus memiliki keunggulan yang bersifat kompetitif akan survive, mampu memenangkan persaingan serta meraih peluang untuk berkembang. Menghadapi kenyataan yang demikian semua fihak haruslah sepakat bahwa sumber daya manusia melalui segala bentuk dan aktualisasi potensinya merupakan faktor utama pembentukan keunggulan tersebut dan aktualisasi potensinya merupakan faktor utama pembentukan keunggulan tersebut, dan menjadi kunci kemajuan dimasa – masa yang akan datang. Oleh karenanya, upaya meningkatkan performa kerja para karyawan menjadi program sangat penting di lingkungan perusahaan ataupun instansi pemerintah yang bergerak dibidang apapun juga baik di bidang pendidikan, pemerintahan maupun bidang – bidang lainnya yang tujuannya memberikan service kepada masyarakat.
Sikap organisasi sangat penting bagi manajemen sumber daya manusia, karena sikap ini akan mempengaruhi perilaku –perilaku organisasi. Sikap – sikap yang berkaitan dengan kepuasan kerja dan memfokuskan pada sikap karyawan terhadap keseluruhan ( Luthan , 1985 ).
Para Leadership hendaknya tertarik pada sikap – sikap dan prilaku karyawannya, karena sikap memberikan peringatan terhadap adanya problem potensial, karena sikap mempengaruhi prilaku. Karyawan yang mempunyai komitmen yang tinggi maka dapat meningkatkan kinerja. Bila para leadership menginginkan agar kepasifan dan presensi atau tingkat kehadiran berkurang terutama diantara karyawan mereka produktif mereka hendaknya melakukan hal – hal yang akan membangkitkan sikap kerja yang positif ( Robbins, 1996 ).
Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap objek adalah mendukung atau tidak memihak pada objek tersebut ( Berkowitz dalam anwar, 1997 ).


Pengaruh faktor psikografi terhadap keputusan pembelian konsumen McDonald’s di Bali (165)


Usaha restoran, dewasa ini menunjukkan perkembangan yang relatif pesat, terbukti semakin banyaknya restoran asing yang siap saji merambah Bali. Hal tersebut mengindikasikan bahwa intensitas persaingan dalam bisnis restoran semakin kuat. Jenis restoran seperti ini umumnya berada di lokasi-lokasi yang strategis. Sementara restoran-restoran tradisional atau lokal yang bercirikan lambat dalam pelayanan, relatif kalah bersaing dilokasi dimana terdapat restoran siap saji tersebut. Jenis restoran yang menyajikan makanan dengan sangat cepat atau siap saji dikenal dengan sebutan restoran fast food (Emerson, 1989:4). Tampilan restoran semacam ini, mulai dari lokasi, jenis dan rasa makanan, penataan, sistim pelayanan, dan sebagainya membawa kesan bagi sebagian orang bahwa citra restoran tersebut mewah atau bergengsi. Sehingga bagi konsumen yang datang dan makan di restoran semacam ini, sedikit tidak akan terpengaruh dan tidak jarang datang kembali untuk melakukan pembelian (repeat buying).
Kecenderungan penduduk kota seperti di Denpasar misalnya, bahwa makan di restoran fast food masih dinilai memiliki nilai sosial atau gengsi tersendiri, yang mampu mengangkat kesan akan status dirinya. Kemudian sering pula ditemui bahwa restoran semacam ini tidak hanya dimanfaatkan untuk tempat makan saja, tetapi juga untuk tempat perayaan acara-acara ulang tahun, syukuran, sambil rekreasi dan sebagainya. Peluang semacam ini telah dimanfaatkan oleh restoran untuk menyediakan model pelayanan jasa yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat sekitarnya. Di beberapa restoran seperti ini, kadang juga disediakan tempat khusus bagi anak-anak untuk bermain, agar tidak mengganggu orang yang sedang menikmati makanannya. Sehingga sangatlah wajar apabila dikatakan bahwa variasi dan sistem pelayanan restoran fast food pada kenyataannya relatif dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam proses pembeliannya.
Kegiatan pembelian, apabila ditelusuri lebih dalam hanyalah merupakan salah satu tahap dari keseluruhan proses keputusan pembelian konsumen. Menurut Pride dan ferrel (1993:185), proses keputusan pembelian konsumen meliputi tahap : pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian, dan evaluasi proses pembelian. Namun tidak selalu semua tahap tersebut dilalui atau dilaksanakan oleh konsumen. Keseluruhan proses tersebut biasanya dilakukan pada situasi tertentu saja, misalnya pada pembelian pertama dan atau pembelian barang-barang yang harga atau nilainya relatif tinggi.
Pada dasarnya, konsumen akan lebih mudah mengambil keputusan pembelian yang sifatnya pengulangan atau terus menerus terhadap produk yang sama. Apabila faktor-faktor yang mempengaruhinya berubah, maka konsumen akan melakukan pertimbangan kembali dalam keputusan pembeliannya. Keputusan yang menjadi pertimbangan konsumen meliputi keputusan tentang : jenis produk, bentuk produk, merek produk, jumlah produk, waktu pembelian, dan cara pembayaran. Jika dikaitkan dengan fast food, maka dalam proses pengambilan keputusan pembeliannya juga melalui beberapa tahap. Dimana, proses keputusan pembelian tersebut berkaitan dengan beberapa keputusan, terutama keputusan tentang merek produk dan penjualan. Setiap merek atas produk dan penjualan suatu perusahaan, memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri, yang dapat membedakannya dengan para pesaing. Pada kondisi demikian, akhirnya akan dapat ditemui adanya konsumen yang berperilaku setia kepada merek atau kepada penjualan tertentu.


ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN ECERAN (RETAIL MARKETING MIX) YANG MENENTUKAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA SUPER SWALAYAN SEMARANG (164)


Suatu perusahaan jasa jika ingin tetap bertahan dan bersaing serta mampu mengembangkan bisnisnya harus lebih meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen agar tercipta suatu kepuasan. Super Swalayan sebagai perusahaan yang bergerak di bidang Ritel yang menawarkan barang-barang kebutuhan rumah tangga bagi masyarakat mulai berbenah diri dengan meningkatkan kualitas pelayanan yang baik dimata konsumen, hal itu dilakukan dengan harapan kepuasan konsumen terpenuhi sehingga mampu bersaing dengan perusahaan ritel sejenis lainnya.
Permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauhmana faktor Keragaman Produk, Layanan Toko, Atmosfer Toko, Harga, Promosi dan Lokasi dalam menentukan tingkat kepuasan Super swalayan. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis faktor Keragaman Produk, Layanan Toko, Atmosfer Toko, Harga, Promosi dan Lokasi dalam menentukan tingkat kepuasan konsumen Super Swalayan.
Populasi yang diambil adalah konsumen Super Swalayan Semarang, dimana setiap orang yang melakukan aktivitas berbelanja pada Super Swalayan. Sampel yang diambil sebanyak 98 konsumen. Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat kepuasan konsumen Super Swalayan mengenai kinerja Super Swalayan Semarang yang terdiri dari variabel Keragaman Produk, Layanan Toko, Atmosfer Toko, Harga, Promosi dan Lokasi. Metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan teknik matrix important and performance sehingga menggunakan sampel ganda berpasangan dengan perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test.
Hasil analisis dengan menggunakan perhitungan Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan bahwa pada keenam faktor yang diukur untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen, diketahui bahwa pelangan merasa puas dengan kinerja Super Swalayan dalam memberikan pelayanan pada faktor Keragaman Produk, Layanan Toko, Lokasi, dan Promosi sedangkan pelanggan merasa tidak puas dengan kinerja Super Swalayan dalamAtmosfer toko. Pada faktor Keputusan Harga tidak diketahui secara signifikan hasilnya.
Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan konsumen Super Swalayan semarang merasa tidak puas akan kinerja Super Swalayan. Namun demikian ada faktor dimana konsumen merasa puas. Oleh karena itu disarankan kepada pihak Super Swalayan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerjanya dalam memenuhi kebutuhan konsumen agar konsumen merasa sangat puas. Sedangkan pada faktor dimana konsumen merasa puas, hendaknya Super Swalayan dapat mempertahankan prestasinya dan lebih ditingkatkan lagi.


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK SEDAAP (163)


Produk mie instan sebagaimana diketahui adalah salah satu produk makanan cepat saji yang semakin lama semakin banyak digemari masyarakat karena kemudahan dalam hal penyajiannya. Demikian juga bagi kalangan mahasiswa yang sebagian besar berdomisili jauh dari orang tua, produk ini merupakan makanan cepat saji yang biasa dikonsumsi karena harganya yang terjangkau, mudah didapatkan dan sifatnya yang tahan lama. Dengan semakin banyaknya mie instan yang ada di pasaran berarti memberikan keleluasaan bagi konsumen untuk memilih merk yang sesuai dengan keinginannya. Oleh karena itu perlu bagi perusahaan untuk menganalisis perilaku konsumen mie instan untuk mengetahui pola pembeliannya. Dengan banyaknya merk mie instan yang ada di pasaran akan mendorong perusahaan bersaing mendapatkan calon konsumen melalui berbagai strategi yang tepat, misalnya mengubah kemasan, warna, aroma, promosi dan harga. Lebih jauh lagi produsen dalam mendistribusikan produknya ke pasar konsumen berusaha agar produknya dapat diterima sesuai dengan apa yang diinginkan konsumen.
Dari uraian tersebut di atas maka judul penelitian ini adalah: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Konsumen Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Produk Mie Instan Merek Sedaap (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unmer Malang).
Penelitian ini bertujuan untuk:1) Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh perilaku konsumen yang terdiri dari faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis terhadap keputusan untuk membeli produk mie instan merek sedaap, 2) Untuk mengetahui diantara faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi yang berpengaruh dominan terhadap keputusan mahasiswa untuk membeli produk mie instan merek sedaap. Dengan menggunakan analisis regresi linier berganda dan menggunakan sampel sebanyak 40 responden mahasiswa didapatkan hasil sebagai berikut: Dari hasil analisis didapatkan bahwa variabel faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis secara simultan/bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan (bermakna) terhadap keputusan pembelian produk mie instan merek Sedaap dan variabel psikologis mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk mie instan merk Sedaap.


ANALISA EFEKTIFITAS IKLAN MEDIA TELEVISI DJARUM SUPER MEZZO VERSI “BERLARI DAN MELAYANG” MENGGUNAKAN EPIC MODEL PADA MAHASISWA S-1 (162)


Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektifitas sebuah iklan, dimana dalam hal ini adalah iklan televisi Djarum Super Mezzo versi “berlari dan melayang” dengan menggunakan EPIC model pada mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya Malang yang masih aktif s/d tahun ajaran 2005/2006.
Penelitian dengan mengambil populasi dan sampel pada mahasiswa S-1 Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya ini adalah termasuk dalam jenis penelitian survay dengan alat pengumpulan data utama berupa kuesioner. Lembar kuesioner sendiri terbagi menjadi 3 (tiga) bagian ,yaitu : profil/ demografi responden, brand awareness, dan pernyataan-pernyataan responden mengenai dimensi-dimensi EPIC, yaitu meliputi dimensi Empathy, dimensi Persuasion, dimensi Impact, dan dimensi Communication.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisa metode EPIC terhadap iklan tv Djarum Super Mezzo versi “berlari dan melayang” adalah penghitungan dimensi empathy diperoleh nilai/skor rata-rata 4,437 yang berarti efektif. Dalam penghitungan dimensi persuasi diperoleh nilai/skor rata-rata 3,891 yang berarti cukup efektif. Dimensi impact (dampak) sebagai parameter product knowledge diperoleh nilai/skor rata-rata 3,613 yang berarti cukup efektif. Dan untuk dimensi komunikasi diperoleh hasil sebesar 3,848 yang berarti cukup efektif.


PENGARUH PENJUALAN TERHADAP LABA PADA HOME INDUSTRI SANDAL DI DUSUN SUMBER AWAN DAN DUSUN NGUJUNG DESA TOYOMARTO KECAMATAN SINGOSARI (161)


Jenis penelitian ini adalah, jenis penelitian dengan menggunakan metode studi kasus dimana pendekatannya dan penelaannya secara intensifdan mendetail dalam hal ini melakukan survey.
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh penjualan terhadap peningkatan laba pada home industri sandaldi dusun Sumber awan dan dusun Ngujung Desa Toyomarto kecamatan Singosari.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini kami menggunakan analisa regresi sederhana.
Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian terdapat perssamaan regresi y = 1,493 + 0,877x. Dari persamaan diatas tersebut terdapat di interpretasikan bahwa variabel x (penjualan) mempunyai pengaruh kuat terhadap laba


PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA CARREFOUR PURI INDAH JAKARTA (160)


Di tengah kancah persaingan bisnis saat ini, para pelaku bisnis harus selalu menemukan ide-ide dan strategi baru dalam mempertahankan eksistensinya. Tentu saja hal tersebut harus selalu berorientasi kepada keinginan konsumen, karena walau bagaimanapun merekalah yang menilai dan melakukan keputusan pembelian. Akibat dari proses pemahaman tentang pola tingkah laku konsumen, maka bermunculanlah beragam jenis usaha/industri baru, salah satunya adalah industri retail.
Usaha retail dapat dipahami sebagai :
"Semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis" (Christina Whidya Utami 2006 : 4).
Retail juga merupakan perangkat dari aktivitas-aktivitas bisnis yang melakukan penambahan nilai terhadap produk-produk dan layanan penjualan kepada para konsumen untuk penggunaan atau konsumsi perorangan maupun keluarga. Sering kali orang beranggapan bahwa retail hanya berarti menjual produk-produk di dalam toko. Tetapi retail juga melibatkan pelayanan jasa, seperti jasa layanan antar (delivery service) ke rumah-rumah. Tidak semua retail dilakukan di dalam toko. Penjualan yang dilakukan di luar toko, misalnya seperti berbagai penjualan album rekaman, kosmetik, maupun elektronik yang dilakukan melalui internet yang lebih kita kenal dengan nama e-commerce.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa perdagangan eceran adalah suatu kegiatan menjual barang dan jasa kepada konsumen akhir. Ini merupakan mata rantai terakhir dalam penyaluran barang dan jasa. Dalam prakteknya bisa saja terjadi produsen menjual langsung produknya ke konsumen akhir, maupun pengecer yang menjual produknya bukan kepada konsumen akhir (untuk dijual lagi). Hal-hal seperti ini bukanlah pekerjaan retailing. Jadi, yang dimaksud retailer (pengecer) adalah orang/toko/badan usaha yang menjual produknya kepada konsumen akhir.
Perdagangan eceran ini sangat penting artinya bagi produsen, karena melalui retailer ini, produsen dapat memperoleh informasi berharga mengenai produknya. Produsen dapat memperoleh data dari pengecer, bagaimana pandangan konsumen mengenai bentuk, rasa, daya tahan, harga, dan segala sesuatu mengenai produknya. Dengan retailer juga, produsen dapat mengetahui mengenai kekuatan pesaingnya.
Produsen dan pengecer dapat memupuk kerjasama yang saling menguntungkan, misalnya produsen memasang iklan, memberi bonus, mengadakan undian, dsb. melalui retailer yang pada akhirnya akan menguntungkan retailer juga. Retailer dapat pula dipakai sebagai tempat untuk memasang spanduk, selebaran promosi dan lain sebagainya dari produsen.
Bisnis retail atau eceran mengalami pertumbuhan yang cukup pesat, ditandai dengan semakin banyaknya bisnis retail tradisional yang mulai membenahi diri menjadi bisnis retail modern yang bare. Perubahan dan perkembangan kondisi pasar juga menuntut peritel untuk mengubah paradigma lama pengelolaan retail menuju paradigma pengelolaan retail yang lebih modern. Pengelolaan retail modern tentunya membutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai terutama kebutuhan teknologi tinggi (high-tech). Teknologi tinggi ini memungkinkan retail membangun sistem informasi canggih yang mendukung pengelolaan sistem persediaan yang lebih efisien sehingga manajemen retail mampu menyediakan berbagai produk makanan dan minuman yang selalu segar. Teknologi juga memudahkan pelayanan, pemrosesan, serta pengantaran layanan yang lebih teliti, cepat, dan memuaskan pelanggan.
Dengan semakin pesatnya pertumbuhan jumlah perusahaan retail ini, maka persaingan di bidang pemasaran eceran semakin ketat. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk selalu memberikan sesuatu yang terbaik kepada konsumen, khususnya bagi perusahaan yang bergerak dibidang retail. Salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah permintaan pada barang dan jasa tersebut adalah pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen. Untuk dapat memenangkan persaingan, perusahaan hendaknya menempatkan konsumen sebagai suatu titik pusat yang harus diperhatikan selera dan kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen merupakan faktor utama dalam mencapai tujuan perusahaan. Kepuasan konsumen atas pelayanan yang diberikan akan menumbuhkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan. Disamping itu, perusahaan juga harus selalu mengikuti kemajuan para pesaingnya sebagai dasar untuk menilai mutu pelayanan yang telah diberikan kepada konsumen.
Layanan pelanggan (customer service) merupakan aktivitas dan program yang dilakukan oleh retail untuk menciptakan pengalaman berbelanja dan bersifat

4
memberikan penghargaan kepada pelanggan. Aktivitas ini meningkatkan nilai penerimaan pelanggan, bukan hanya sekedar barang dagangan dan jasa yang dibelinya.
Kebanyakan layanan yang ditawarkan oleh retail lebih hanya melengkapi informasi tentang barang dagangan yang ditawarkan oleh retail, dan sekaligus memberikan keyakinan bahwa retail lebih mudah untuk menempatkan pelanggan dalam aktivitas pembelian produk dan jasa. Kesadaran akan pentingnya kualitas pelayanan pada tingkat global dipicu oleh keberhasilan penerapan manajemen kualitas total (Total Quality Management-TQM) dari perusahaan-perusahaan Jepang dengan munculnya The Deeeming Price pada tahun 1951. Meskipun sebenarnya organisasi atau perusahaan jasa membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengimplementasikan konsep TQM, namun kondisi ekonomi dan bisnis turut mendorong percepatan kesadaran tentang pentingnya kualitas dengan adanya kondisi persaingan yang semakin tajam, kemajuan teknologi, maupun berubahnya preferensi konsumen.
Selain meningkatkan kualitas pelayanan pada organisasi atau perusahaannya pengusaha juga perlu memikirkan tentang penetapan harga jual produknya secara tepat karena harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para pembeli untuk membeli barang tersebut. Penetapan harga yang tepat tidaklah selalu berarti bahwa harga haruslah ditetapkan rendah atau serendah mungkin. Seringkali kita jumpai bahwa apabila harga barang tertentu itu rendah, maka banyak konsumen justru tidak senang karena dengan harga yang murah akan dapat membuat semua orang dapat membelinya dan dengan demikian berarti bahwa semua orang dapat memakai barang tersebut. Kondisi ini membuat banyak diantara ibu rumah tangga, khususnya kaum wanita karir, tidak menyenangi kondisi diatas. Mereka lebih senang bahwa barang yang dipakainya tidak banyak orang yang menggunakannya dan hal ini berarti bahwa barang tersebut haruslah dijual dengan harga yang cukup tinggi. Dengan harga yang cukup tinggi, maka tentu saja hanya orang-orang tertentu yang yang mampu untuk membeli barang tersebut, sehingga tidak banyak orang yang memakai barang itu.
Harga jual yang rendah akan memberikan kepuasan bagi golongan orang yang sering disebut sebagai golongan "Economic Man" atau manusia-manusia yang senang pengiritan. Bagi orang-orang yang memiliki sifat "Psychologic Man", yaitu manusia yang bergengsi, maka banyak orang yang tidak menyenangi barang-barang yang berharga murah. Orang-orang seperti ini menganggap barang yang harganya murah itu sebagai "barang murahan", sehingga mereka tidak menyenanginya karena tidak sesuai dengan selera. Orang-orang yang bergengsi itu menyenangi barang yang bergengsi pula dan barang yang bergengsi tentu saja harganya tinggi juga.
Bagi industri retail, penekanan harga yang rendah merupakan respon dari kebutuhan pelanggan untuk menciptakan keunggulan diferensial. Bahkan retail dengan tahapan yang matang, bersedia menjual lebih rendah dari yang harga yang direkomendasikan pabrik melalui orientasi promosi yang kuat. Sering kali penetapan harga yang dilakukan oleh retailer skala besar yang menyediakan item barang dagangan sampai puluhan ribu merupakan hal yang biasa. Sedangkan bagi retailer yang baru memulai usaha dan belum memilki sistem atau tenaga terampil dalam menetapkan harga, maka satu-satunya langkah yang dapat dilakukan adalah membenahi dan membangun sistem pengadaan barang dagangan yang baik dengan tidak meninggalkan keinginan untuk membangun relasi yang baik dan saling menguntungkan dengan pihak pemasok.
Tujuan perusahaan untuk menciptakan penjualan melalui kepuasan pelanggan sangat penting, karena penjualan perusahaan setiap saat berasal dari dua kelompok, yaitu pelanggan baru dan pembeli ulang (repeat customer). Biaya untuk menarik pelanggan baru lebih mahal daripada mempertahankan pelanggan lama. Oleh karena itu, mempertahankan pelanggan lebih penting daripada memikat pelanggan. Kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah kepuasan pelanggan. Seorang pelanggan yang puas akan 1) membeli lagi; 2) mengatakan hal yang baik tentang perusahaan kepada orang lain; 3) kurang memperhatikan merek dan iklan produk pesaing; 4) cenderung membeli produk lain dari perusahaan yang sama. Perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan akan mengamati tingkat kepuasan pelanggannya disetiap periode dan menetapkan sasaran peningkatan.
Saat ini beberapa peneliti pemasaran berfokus pada pengukuran kepuasan pelanggan. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan kualitas pelayanan dari perusahaan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan akan memberikan perhatian bagi manajer perusahaan apakah perlu dilakukan perbaikan dalam kepuasan pelanggan yang berperan pada peningkatan dalam kinerja ekonomis perusahaan. Pengeluaran konsumen yang besar dalam berbelanja di toko swalayan, menunjukkan bahwa hubungan antara kepuasan pelanggan dan kinerja ekonomis perusahaan sebagai penilaian konsumen yang positif.
Adanya penekanan yang meningkat pada kepuasan pelanggan, meminta perhatian kita apakah perbaikan dalam kepuasan pelanggan berperan pada peningkatan dalam performa ekonomis perusahaan. Pembelanjaan dan kepentingan konsumen yang besar dikaitkan pada ukuran kepuasan pelanggan yang menunjukkan bahwa hubungan antara kepuasan pelanggan dan ekonomis perusahaan dianggap oleh perusahaan berada pada penekanan kepuasan pelanggan, contoh: konsumen yang berbelanja disebuah toko swalayan kecewa karena antrian yang panjang, sebaliknya penekanan yang terus menerus yang terjadi pada suatu perusahaan, seperti ; harga produk yang terlalu tinggi, pelayanan yang kurang memuaskan konsumen, menurunkan tingkat loyalitas pelanggan terhadap jasa suatu perusahaan. Penurunan ini dihubungkan pada sejumlah faktor yang luas, seperti ; kurangnya informasi yang tersedia bagi konsumen dan meningkatnya persaingan luar negeri.
Di tengah suasana pasar yang bukan sekedar kompetitif, tetapi sudah menjadi hiperkompetitif, kepuasan pelanggan atau konsumen nampaknya bukan merupakan sesuatu yang masih harus dibahas, tetapi harus sudah merupakan kewajiban yang mau tidak mau bagi setiap pengusaha yang ingin tetap bertahan di dalam pasar yang hiperkompetitif.
Kepuasan pelanggan merupakan unsur mutlak paling dasar bagi setiap kegiatan bisnis. Keunggulan dalam bersaing di pasar hiperkompetitif masa kini apalagi masa depan adalah kemampuan untuk menciptakan suasana loyalitas pelanggan yang dapat tercapai jika kepuasan pelanggan terpenuhi.


ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PT. BERDIKARI UNITED LIVESTOCK (159)


Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui apakah Faktor-faktor Jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan Equity secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja keuangan-Rentabilitas PT. Berdikari United Livestock, (2) Untuk mengetahui apakah Faktor-faktor Jumlah aktiva, hutang jangka panjang, dan Equity secara parsial berpengaruh terhadap kinerja keuangan-Rentabilitas PT. Berdikari United Livestock.

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bila Kecamatan Pituriase Kabupaten Sidrap. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder berupa Laporan Keuangan PT. Berdikari United Livestock tahun 2000-2004. data dianalisis dengan menggunakan analisis pendahuluan berdasarkan SK Menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan menggunakan regresi berganda (Multiple regression).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan SK No. Kep-100/MBU/2002 skor kinerja rata-rata selama lima tahun adalah 56.3 (80.43%) dari skor standar BUMN. Faktor jumlah aktiva tetap, hutang jangka panjang, dan Equity secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang cukup berarti terhadap kinerja keuangan-profitabilitas PT. Berdikari United Livestock ditunjukkan dengan nilai sig 0.019  = 0.05. Secara parsial faktor jumlah aktiva tetap mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan-profitabilitas ditunjukkan dengan nilai sig. 0.019, sedangkan hutang jangka panjang dan equity menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan, ditunjukkan dengan nilai sig 0.807 dan 0.269  = 0.05.


Proximity Dan Kandungan Sosioemosi Isi Pesan Electronic Mail (E-Mail) Di Mailing List Unhas-Ml Studi Analisis Isi Dan Survei Pendapat Anggota (158)


Mailing list merupakan penggunaan e-mail untuk forum diskusi yang besar, selanjutnya menjadi aplikasi dasar utama dalam pembentukan berbagai komunitas cyber. Mailing list UNHAS-ML, merupakan mailing list yang sangat beragam kandungan sosioemosinya, mulai dari sosioemosi musibah, ketegangan, pengurangan ketegangan, persetujuan, pemberian dan permintaan informasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan. Secara rinci tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah (1) menjelaskan topik-topik yang dominan menjadi topik perdebatan di mailing list UNHAS-ML (2) mengkaji pengaruh dan faktor proximity yang dominan mempengaruhi minat para anggota grup dalam menanggapi suatu pesan dan (3) mengkaji jenis-jenis proximity yang mempengaruhi keberpihakan anggota grup terhadap isi pesan.
Populasi penelitian ini adalah keseluruhan e-mail yang terposting di mailing lsit UNHAS-ML kurun waktu 1 September 1999 – 31 Desember 2002, populasi survei pendapat adalah seluruh anggota mailing list UNHAS-ML yang turut mengirimkan pesan yang mengandung sosioemosi ketegangan dan menunjukkan keberpihakan mereka pada anggota yang lain selama kurun waktu yang diteliti.
Untuk menjawab masalah-masalah yang telah dirumuskan, digunakan metode analisis isi terhadap keseluruhan e-mail yang menjadi sampel penelitian, kemudian mengelompokkan isi e-mail yang memiliki pembahasan yang sama. Kandungan sosioemosi ketegangan untuk setiap e-mail didasarkan pada teks atau isi e-mail yang memiliki makna emosi negatif yang tecermin dari diksi yang digunakan. Terhadap hasil kuesioner anggota mailing list UNHAS-ML untuk mengetahui pengaruh faktor proximity dilakukan dengan menghitung jawaban responden menurut tingkat mempengaruhi dan tidak mempengaruhi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa, isu-isu yang banyak menjadi topik perdebatan dan mengandung sosioemosi ketegangan di mailing list UNHAS-ML adalah topik-topik yang menyangkut citra dan pengembangan UNHAS, sedangkan jenis kedekatan yang dominan melatarbelakangi dan mempengaruhi anggota grup dalam menanggapi pesan dan menunjukkan keberpihakan mereka terhadap anggota lain yaitu kedekatan sosial dan kedekatan psikologi.


Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Efektivitas Organisasi Pada Pt Shafira Laras Persada Bandung.. (157)


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan budaya perusahaan, bagaimana efektivitas organisasi, dan sejauh mana pengaruh budaya perusahaan terhadap efektivitas organisasi. Penelitian ini dilaksanakan di PT Shafira Laras Persada Bandung.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis dan verifikatif. Sampel yang diambil yaitu dari populasi sebanyak 63 orang. Teknik pengolahan data dan analisis yang digunakan menggunakan korelasi Rank Spearman serta uji statistik t untuk menguji hipotesis dengan tingkat keyakinan 90 %. Adapun koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh budaya perusahaan yang diterapkan terhadap efektivitas organisasi.

Dari penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa Budaya perusahaan memiliki hubungan yang cukup berarti terhadap efektivitas organisasi menurut tafsiran korelasi Jalaludin Rakhmat. Ini dilihat dari Koefisien Korelasi Rank Spearman sebesar 0,70%, sedangkan kontribusi budaya perusahaan terhadap Efektivitas organisasi adalah sebesar 49%. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh budaya perusahaan terhadap efektivitas organisasi.


Minggu, 05 Juli 2009

KOLEKSI 1

KUMPULAN TESIS DAN SKRIPSI
DAFTAR JUDUL TESIS DAN SKRIPSI MANAJEMEN / AKUNTANSI / KEUANGAN / PEMASARAN / MSDM / PENDIDIKAN


(Klik pada judul untuk melihat ringkasannya)

  1. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Juru Parkir Di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Dinas Perhubungan Kota Kediri ... (1)

  2. Pengaruh Bentuk Pelayanan Terhadap Kepuasan Publik di Puskesmas Sananwetan Kota Blitar…(2)

  3. Prospek Produksi SKT PT. Gudang Garam Tbk. Kediri … (3)

  4. Strategi Pengembangan Siaran PT.Radio Brass FM Kota Kediri Terhadap Kesadaran Kolektif Pendengar Pengisi Acara Siaran Hiburan Clasic Show ... (4)

  5. Pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Slb Dharma Putra Daha Kabupaten Kediri ... (5)

  6. Strategi Polisi Pamong Praja Dalam Penertiban Pedagang Kaki Lima Di Alun-Alun Anjuk Ladang Kabupaten Nganjuk … (6)

  7. Pengaruh Kenaikan Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK) Terhadap Pemberian Kompensasi Karyawan dan Produktivitas Karyawan PT. Gudang Garam...(7)

  8. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Suatu Kajian Perilaku Individu pada Karyawan PT. Indosat Tbk Representative Office Tulungagung) ... (8)

  9. Analisis Variabel – Variabel Bauran Pemasaran Yang Mempengaruhi Mahasiswa Dalam Memilih Program Pascasarjana …(9)

  10. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Tulungagung … (10)

  11. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Pekerjaan Umum Permukiman dan Prasarana … (11)

  12. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Karyawan Pada Perusahaan Sohun Surya Jaya Di Tulungagung … (12)

  13. Koreksi Terhadap laporan Rugi Laba Untuk Menghitung PPh Badan Pasal 25. (Studi kasus pada Perusahaan Shanghai Suling Mas Group Ngunut). … (13)

  14. Pengaruh Kecerdasan Emosional Dan Motivasi Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian Pada Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk … (14)

  15. Pengaruh Motivasi Petugas Teknis Terhadap Kinerja Dinas Kehewanan Daerah Kabupaten Nganjuk. … (15)

  16. Komparasi Implementasi CAMELS Sehubungan Dengan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank ... (16)

  17. Analisis Strategi Bisnis Jasa Telekomunikasi (Studi analisis Strategi Bisnis Jasa Telekomunikasi pada Wartel “ pradana perkasa” Kota Kediri ) … (17)

  18. Pengaruh Motivasi Terhadap Produktivitas Kerja di Bagian Keuangan Pemerintah Kabupaten Gresik. … (18)

  19. Pengaruh Faktor Kepemimpinan Situasional Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Di Dinas Pertainan Kabupaten Gresik) … (19)

  20. Pengaruh Faktor Ketepatan Penempatan Dalam Jabatan Terhadap Prestasi Kerja Di Kantor Sekretariat Pemerintah Kabupaten Gresik) …(20)

  21. Analisis Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Pada Kantor Kecamatan Balongpanggang Kebupaten Gresik … (21)

  22. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Gresik … (22)

  23. Strategi Pengembangan Bank Syariah Di Kediri (Studi Kasus Di Pt Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Syariah Kediri) … (23)

  24. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Efektivitas Kerja Guru Di Sma Negeri 1 Puri Kabupaten Mojokerto … (24)

  25. Strategi Recruitmen Tenaga Kerja Indonesia Ke Luar Negeri Di Trenggalek … (25)

  26. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Rawat Inap Puskesmas Di Kabupaten Trenggalek ... (26)

  27. Pengaruh Penggabungan Organisasi Terhadap Prestasi Kerja Pegawai (Studi Kasus di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Kab Trenggalek) ... (27)

  28. Evaluasi Proses Penyusunan Anggaran Dan Perencanaan (Studi Kasus Pada PT. Bank Perkembangan Daerah Jawa Timur) …(28)

  29. Konflik Dan Stres Serta Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pegawai (Suatu Kajian Terhadap Pegawai Pada Kantor Kecamatan Pesantren Kota Kediri) … (29)

  30. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan Kud Tani Jaya Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri …(30)

  31. Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Upaya Peningkatan Tingkat Hunian Hotel pada Pengunjung Hotel Purnama Kota Batu … (31)

  32. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pelayanan Pegawai (Studi pada PT. BNI (Persero) Tbk., Kantor Cabang Blitar) …(32)

  33. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Perehubungan Kabupaten Magetan … (33)

  34. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Orientasi Tugas dan Orientasi Hubungan terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan pada KSP … (34)

  35. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Rokok Sebelum Dan Sesudah Go Public Di Bursa Efek Surabaya … (35)

  36. Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Kabupaten Magetan (36)

  37. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai ( Studi Di Dinas Kesehatan Kota Malang ) ... (37)

  38. Pengaruh Kepemimpinan dan Motivasi Kerja Terhadap Disiplin Kerja Pegawai di Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Penanaman Modal Kab Probolinggo … (38)

  39. Implementasi Program Pengembangan Kecamatan ( P P K ) Terhadap Masyarakat Di Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan ... (39)

  40. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan ... (40)

  41. Analisis Manajemen Kualitas Sumber Daya Manusia Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Di Badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman Magetan..(41)

  42. Strategi Peningkatan Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Dalam Rangka Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) … (42)

  43. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Smp Negeri 1 Wates Kabupaten Kediri ... (43)

  44. Hubungan Kedisiplinan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Di Badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman Magetan ... (44)

  45. Analisis Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Sekretariat Daerah Kota Malang … (45)

  46. Pengaruh Kebijakan Penempatan Sumber Daya Manusia Terhadap Prestasi Kerja Karyawan di Badan Pendidikan Dan Pelatihan Propinsi Jawa Timur) … (46)

  47. Implementasi Kebijakan Pemerintah Tentang Reposisi Kecamatan ( Studi Di Kecamatan Semen Kabupaten Kediri ) ... (47)

  48. Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Studi Implementasi Sistem Anggaran Kinerja pada Proses Penyusunan APBD di Kab Lamongan). … (48)

  49. Analisis Kinerja Keuangan Pada PT. Bank Jatim Melalui Rekapitalisasi ... (49)

  50. Pengaruh Penghimpunan Dana Pihak Ketiga Terhadap Total Pinjaman Yang Diberikan Pada PT. Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur ... (50)

  51. Pemberdayaan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Untuk Melaksanakan Fungsinya Dalam Penyelenggaraan Otonomi Daerah ... (51)

  52. Analisis Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Masyarakat Dalam Pembangunan Jalan Di Desa Karangrejo Kecamatan Kandat, Kabupaten Kadiri ... (52)

  53. Analisis Faktor Kualitas Jasa Yang Berpengaruh Terhadap Kepuasan Nasabah Di Pt Bank Mandiri (Persero) Tbk. Blitar ... (53)

  54. Strategi Meningkatkan Kualitas Pendidikan Di Madrasah ‘Aliyah Negeri 01 Tulungagung … (54)

  55. Implementasi Strategi Fungsional Bagi Keberhasilan Penerapan Corporate Strategy Pada PT. PLN (Persero) Area Malang ... (55)

  56. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Berbelanja di Swalayan Koperasi Unit Desa (KUD) Pakis Kabupaten Malang … (56)

  57. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Kabupaten Probolinggo) … (57)

  58. Pemberdayaan Masyarakat Miskin Desa Melalui Operasi Pasar Khusus Beras (OPKB) di Desa Kepanjen, Kecamatan Pace, Kabupaten Nganjuk … (58)

  59. Pengaruh Sistem Pengendalian Manajemen Terhadap Kinerja Manajerial Pada Bank Perkreditan Rakyat Insumo Sumberarto Kediri … (59)

  60. Studi Tentang Kegiatan Bidang Ketentraman Dan Ketertiban Badan Ketertiban Dan Kesatuan Bangsa Di Kabupaten Magetan ... (60)

  61. Analisis Variabel-Variabel Yang Berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja (Studi Pada Persero PT. Indra Karya Jakarta Dan Malang)... (61)

  62. Pemberdayaan Sumber Daya Aparatur Daerah Dalam Perspektif Otonomi Daerah (Studi Kesiapan Pemerintah Kabupaten Trenggalek) ... (62)

  63. Strategi Pengembangan Rumah Sakit Umum Unit Swadana Daerah Gambiran Kediri Sebagai Persiapan Menuju Privatisasi ... (63)

  64. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Di Departenen Agama Kabupaten Nganjuk ... (64)

  65. Analisis Investasi Jaringan Kantor PT. BCA Tbk Cabang Blitar ... (65)

  66. Strategi Peningkatan Kinerja Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil Dalam Pelayanan Masyarakat Di Kabupaten Madiun … (66)

  67. Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien Rumah Sakit Marsudi Waluyo Singosari Kabupaten Malang … (67)

  68. Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito Berdasarkan Jangka Waktu Terhadap Dana Deposito Berjangka Pada PT. Bank Jatim Cabang Kediri ... (68)

  69. Pengaruh Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru ( Studi Pada SMK Pancasila 6 Jatisrono, Wonogiri ) ... (69)

  70. Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai Sub Dinas Perhubungan Kabupaten Wonogiri. … (70)

  71. Strategi Pemberdayaan Dan Kesejahteraan Keluarga Dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Keluarga Di Desa Sidomulyo Kec. Puncu Kabupaten Kediri … (71)

  72. Hubungan Antara Kepemimpinan Dan Kedisiplinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada MTs.N Pulosari Ngunut Tulungagung ... (72)

  73. Analisis Kualitas Pelayanan Yang Mempengaruhi Keputusan Nasabah Dalam Mengajukan Kredit (Studi Pada Nasabah PT. BPR Insumo … (73)

  74. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Lpp (Lembaga Pembina Posyandu) Di Kecamatan Banyuanyar Kabupaten Probolinggo… (74)

  75. Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Terhadap Tingkat Kepuasan Pengusaha Pabrik Rokok Di Kantor Pelayanan Bea Dan Cukai Kediri ... (75)

  76. Pengaruh Faktor-Faktor Motivasi Terhadap Prestasi Kerja Karyawan (Suatu Kajian Terhadap Perum Bulog, Sub Divisi Regional V Kediri ... (76)

  77. Analisis Pengaruh Fasilitas Perumahan Terhadap Kepuasan Konsumen Di Kota Malang ... (77)

  78. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (Evaluasi Tentang Implementasi Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 … (78)

  79. Pengaruh Efektivitas Kepemimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Di Dinas Pendidikan Kota Kediri … (79)

  80. Studi Dimensi Kualitas Jasa Pengaruhnya Terhadap Loyalitas Nasabah di PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Kantor Cabang Blitar). … (80)

  81. Analisis Rasio Keuangan Untuk Mengevaluasi Kinerja Keuangan Konsolidasi Perusahaan Telekomunikasi Di Indonesia Beserta Anak Perusahaannya... (81)

  82. Pengaruh Motivasi, Kedisiplinan, Gaya Kepemimpinan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Pekerjaan Umum Kab Tulungagung .. (82)

  83. Pengaruh Pemberian Insentif Dalam Upaya Meningkatkan Prestasi Kerja Pada Pt Multiplast Indomakmur Propinsi Jawa Timur…. (83)

  84. Studi Tentang Sistim Pembinaan Karier Pegawai Negeri Sipil Dinas Personel Lanud Iswahjudi … (84)

  85. Faktor-Faktor Yang Menjadi Pertimbangan Deposan Untuk Mendepositokan Dananya Pada Bank Mandiri Cabang Probolinggo … (85)

  86. Analisis Perbandingan Harga Saham Sebelum, Saat Dan Sesudah Peristiwa Peledakan Bom Kuningan - Jakarta Pada Perusahaan Manufaktur … (86)

  87. Suatu Tinjauan Mengenai Pandangan Terhadap Konsep Konservatisme Dalam Hubungannya Dengan Penyusunan Laporan Keuangan … (87)

  88. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Puskesmas Dalam Penemuan Bta (+) Tuberkolosis Paru Di Kabupaten Malang... (88)

  89. Pengaruh Sistem Informasi Kependudukan dan Keluarga Terhadap Pengambilan Keputusan Memasyarakatkan Program Keluarga … (89)

  90. Analisis Dampak Peristiwa Politik Terhadap Return, Abnormal Return dan Aktivitas Volume Perdagangan Saham. … (90)

  91. Peranan Pemerintah dalam Pembinaan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kota Malang … (91)

  92. Manajemen Strategi Pelayanan Yang Diterapkan Instalasi Rehabilitasi Medik Di Badan Rumah Sakit Umum dr. Sayidiman Magetan’’ … (92)

  93. Pengaruh Imbalan Materiil Terhadap Kepuasan Kerja (studi pada pegawai Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surabaya)… (93

  94. Pembinaan Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan Dan Pelatihan Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Negeri Sipil … (94)

  95. Studi Tentang Manajemen Kedisiplinan Petugas Cleaning Service Di Badan Rumah Sakit Umum dr. SAYIDIMAN Magetan… (95)

  96. Pengaruh Motivasi Terhadap Kerja Karyawan Pada Kantor Arsip Dan Perpustakaan Kabupaten Magetan … (96)

  97. Studi Tentang Sistim Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil Di Kantor Arsip Dan Perpustakaan Kabupaten Magetan … (97)

  98. Peningkatan Staf Dalam Usaha Menunjang Efektifitas Kerja Pada Kantor Kelurahan Panekan Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan … (98)

  99. Strategi Pemberdayaan Dan Pembinaan Keberadaan Persikmania Guna Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan … (99)

  100. Implementasi Surat Keputusan Bupati Magetan Nomor 50 Tahun 2001 ( Studi Tentang Tata Cara Pemilihan, Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa di Dua Desa Kabupaten Magetan )...(100)

  101. Peningkatan Kompetensi Aparatur Asisten Ekonomi Pemb. Sekretaris Daerah Untuk Mewujudkan Good Governance Dalam Rangka Pelaksanaan OTODA ... (101)

  102. Pengaruh Komunikasi Internal Terhadap Peningkatan Motivasi kerja Pegawai (Studi pada Bagian Humas dan Protokol Pemerintah Kabupaten Malang) … (102)

  103. Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Loyalitas Pengguna Jasa PT. Pos Indonesia (PERSERO) … (103)

  104. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Pengembangan Koperasi Lembaga Pemasyarakatan Kediri ... (104)

  105. Strategi Pengembangan Kupedes Dan Peningkatan Pendapatan Jasa Pelayanan Di PT. Bank Rakyat Indonesia ( PERSERO ) Unit Paron Cabang Kediri … (105)

  106. Hubungan Perilaku Birokrasi Dengan Kualitas Layanan Publik Di Kabupaten Sumba Timur (Studi Dalam Bidang Kependudukan Pada Empat Kec.) ...(106)

  107. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Dalam Rangka Otonomi Daerah Di Kota Tebing Tinggi Provinsi Sumatera Utara ... (107)

  108. Peran Badan Pendidikan Dan Pelatihan Departemen Dalam Negeri Dalam Pembinaan Pendidikan Dan Pelatihan Di Era Otonomi Daerah ... (108)

  109. Pengendalian Piutang Yang Efektif Dalam Usaha Meningkatkan Efisiensi Modal Kerja Pada Perusahaan Sepatu “Shandy Surya Wijaya” ... (109)

  110. Perencanaan Strategis Kabupaten Buru Dalam Pengembangan Potensi Pariwisata … (110)

  111. Potensi Dan Prospek Pajak Hotel Dan Restoran Di Kabupaten Tana Toraja Tahun 1991-2000 … (111)

  112. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2000 dan Pengaruhnya Terhadap Kinerja Pegawai... (112)

  113. Efisiensi Pengelolaan Dana Dalam Rangka Meningkatkan Rentabilitas Pada Perum Pegadaian Suberpucung Malang (113)

  114. Kepuasan Karyawan Terhadap Sistem Kompensasi PT. Mitra Langgeng Sejati ... (114)

  115. Analisis Pelaksanaan Pelayanan Pada Pusat Penunjang Sistem Operasional BNI Card Centre Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank Negara Indonesia … (115)

  116. Mengembangkan Manusia Pariwisata Dengan Metode Analisis Situasional Sebagai Model Kompetensi SDM Di … (116)

  117. Pengembangan Model Pelatihan Bimbingan Ibadah Haji Di Kabupaten ... … (117)

  118. Pengaruh Motivasi Kerja Aparat Terhadap Kualitas Layanan Civil (Studi Mengenai Pelayanan Kartu Tanda Penduduk di … (118)

  119. Analisa Penerapan Akuntansi Lingkungan Di RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta ... (119)

  120. Analisis Terhadap Kepemimpinan Perempuan Dalam Birokrasi Pemerintahan (Studi Terhadap Kepemimpinan Perempuan di Kabupaten …) …(120)

  121. Pengembangan Model Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dan Dinas Di Lingkup …(121)

  122. Pengaruh Penerapan Sistem Scriptless Trading dan Bid-Ask Spread tehadap Volume Perdagangan Saham pada Bursa Efek Jakarta. ...(122)

  123. Peranan rencana anggaran kas ( cash budget plan ) yang efektif dalam usaha menjaga likuiditas dan meningkatkan rentabilitas pada perusahaan kaleng pt. Arta wena sakti gemilang malang (123)

  124. Analisis Pengaruh Laba Akuntansi Dan Nilai Buku Terhadap Harga Saham Emiten Di Bursa Efek Jakarta … (124)

  125. Kualitas Pelayanan Publik Studi Tentang Pelayanan Kartu Tanda Penduduk (Ktp) Di Kantor Pelayanan Masyarakat Terpadu Kabupaten Magetan … (125)

  126. Analisis Du Pont System Sebagai Salah Satu Alat Untuk Menilai Pertumbuhan Perusahaan Pada Pt. Jaya Bali Garment Tabanan-Bali … (126)

  127. Studi Perbandingan Prestasi Belajar Biologi Antara Siswa Yang Di Beri Pelajaran Dengan Metode Laboratorium Dan Metode Ceramah Di ...(127)

  128. Analisis Dimensi Penilaian Prestasi Kerja Karyawan Bank Syariah Mandiri Di Wilayah …… 128

  129. Responsibility accounting sebagai alat pengendalian biaya produksi pada perusahaan rokokpt. Banyu biru malang .. (129)

  130. Analisis Laporan Keuangan Sebagai Salah Satu Alat Untuk Menilai Tingkat Keberhasilan Kinerja Keuangan Manajemen Pada Pt. Surabaya Wire...(130)

  131. Konsepsi Profit Loss Sharing Sebagai Penilaian Laba Akuntansi Dalam Konteks Perbankan Syariah ( Suatu Studi Pada Bank Syariah Mandiri ) ... (131)

  132. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan pada Perusahaan Food & Beverage di Bursa Efek Surabaya.. (132).

  133. Peranan Just In Time Method Sebagai Upaya Untuk Mengeliminasi Non Value Added Activity Pada Produksi Perusahaan Garment Voxi 73 Pandaan Pasuruan ...(133)

  134. Strategi Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Di Smp Negeri I Wates Kebupaten Kediri...(134)

  135. Ketrampilan Manajerial Kepala Sekolah Dan Hubungannya Dengan Kinerja Guru Di Sekolah Menengah Atas (SMA) Diponegoro Tulungagung...(135)

  136. Optimalisasi Anggaran Pendapatan Dan Biaya Sekolah...(136)

  137. Analisa Perilaku Siswa Dalam Membeli Produk di Koperasi Sekolah SMK Negei 1 Gondang Nganjuk...(137)

  138. Pengaruh Pendidikan, Pelatihan Dan Pengalaman Mengajar Terhadap Profesionalisme Guru Sekolah Dasar Negeri Di Gugus Ii Kecamatan Ngajuk Kabupaten Nganjuk...(138)

  139. Pengaruh Pola Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru Dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) di SMA Negeri I Berbek Nganjuk...(139)

  140. Evaluasi Peningkatan Mutu Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Melalui Pengembangan Profesionalisme Guru Dalam Bentuk Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Di SMA Negeri I Kertosono...(140)

  141. Hubungan Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Sikap Guru Terhadap Pekerjaan dengan Kompetensi Profesional Guru Matematika SMP Negeri di Kabupaten Pandeglang...(141)

  142. Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Di Smu Negeri I Magetan Kabupaten Magetan...(142)

  143. Pengembangan Model Pendidikan Berbasis Kompetensi Di Pondok Pesantren Sunan Drajat Lamongan...(143)

  144. Analisis Kebutuhan Pendidikan Multikultural Berbasis Kompetensi Pada Siswa Sekolah Lanjutan Tin gkat Pertama (SLTP) di kota Mataram...(144)

  145. Pengaruh Faktor Motivasi Terhadap Kinerja Guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Ternate...(145)

  146. Pengaruh Pelaksanaan Praktik Kerja Industri Terhadap Hasil Ujian Akhir Nasional Produktif Di Smk Negeri 2 Kediri...(146)

  147. Analisis Gaya Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah Serta Dampaknya Terhadap Manajemen Instruksional...(147)

  148. Multifraktalitas Dan Studi Komparatif Prediksi Indeks Dengan Metode Arima Dan Neural Network (Studi Komparatif Pada Indeks Lq 45 Periode 1997 – 2007)

  149. Studi Tentang Kegiatan Promosi Kesehatan Di Badan Rumah Sakit Umum .....

  150. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Nasabah Pada Bank Muamalat Cabang Solo

  151. Peranan Pajak Reklame dalam Rangka Peningkatan

    Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Malang

  152. Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

    Dari Sektor Pajak Hotel Dan Restoran Dalam Mendukung Otonomi Daerah Di Kabupaten Malang

  153. Retribusi Terminal sebagai Salah Satu Sumber Pendapatan Asli Daerah ( Suatu Studi Pada Kantor Unit Pelaksanaan Teknis Dinas /UPTD Terminal Arjosari Kota Malang )

  154. Hubungan Strategi, Praktek Manajemen Kualitas Dan Sistem Pelaporan Kinerja Dengan Akreditasi Iso Pada Perusahaan Sinar Mas Group Divisi Pulp & Paper Product

  155. Upaya Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Kalimantan Barat Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai

  156. Analisis Strategi Bauran Pemasaran Eceran (Retail Marketing Mix) Yang Menentukan Tingkat Kepuasan Konsumen Pada Super Swalayan Semarang

  157. Pengaruh Budaya Perusahaan Terhadap Efektivitas Organisasi Pada Pt Shafira Laras Persada Bandung

  158. Proximity Dan Kandungan Sosioemosi Isi Pesan Electronic Mail (E-Mail) Di Mailing List Unhas-Ml Studi Analisis Isi Dan Survei Pendapat Anggota Mailing List Unhas Ml

  159. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PT. BERDIKARI UNITED LIVESTOCK

  160. PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENETAPAN HARGA TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA CARREFOUR PURI INDAH JAKARTA

  161. PENGARUH PENJUALAN TERHADAP LABA PADA HOME INDUSTRI SANDAL DI DUSUN SUMBER AWAN DAN DUSUN NGUJUNG DESA TOYOMARTO KECAMATAN SINGOSARI

  162. ANALISA EFEKTIFITAS IKLAN MEDIA TELEVISI DJARUM SUPER MEZZO VERSI “BERLARI DAN MELAYANG” MENGGUNAKAN EPIC MODEL PADA MAHASISWA S-1 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

  163. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MIE INSTAN MEREK SEDAAP (Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Unmer Malang)

  164. ANALISIS STRATEGI BAURAN PEMASARAN ECERAN (RETAIL MARKETING MIX) YANG MENENTUKAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA SUPER SWALAYAN SEMARANG

  165. Pengaruh faktor psikografi terhadap keputusan pembelian konsumen McDonald’s di Bali

  166. PENGARUH PERILAKU PEMIMPIN , MOTIVASI KERJA, ARUS KOMUNIKASI, DAN PRAKTEK PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP KEPUASAN KERJA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KANTOR ....

  167. ANALISA PENGARUH BUDAYA KERJA TERHADAP KOMITMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI .......


  168. PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM PENILAIAN KINERJA AJB BUMIPUTERA MALANG

  169. Kualitas Pelayanan Publik di Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Kabupaten Jember


  170. Analisis Strategi Bisnis Pada PT. XXXX XXXXXX


  171. PENGARUH KUALITAS PRODUK simPATI EKSTRA TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PT.TELKOMSEL


  172. PENGARUH LABELISASI HALAL TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK MAKANAN DALAM KEMASAN PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PADJAJDARAN BANDUNG


  173. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Kualitas Terhadap Biaya Bahan Baku Pada PT Vonex Indonesia


  174. Studi Empiris Tentang Instrumen Moneter Pada Sistem Dual Banking Di Indonesia Periode 1997.1-2003.1


  175. Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Non Akuntansi Terhadap Initial Return Pada Perusahaan Yang Melakukan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Jakarta
  176. Penggunaan Penerbitan Majalah MediaHALO dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pelanggan Pada Produk Kartu Halo (Studi Deskriptif Mengenai Upaya Public Relations dalam Meningkatkan citra PT Telkomsel)
  177. ANALISIS PENGARUH EVENT SPONSORSHIP TERHADAP BRAND IMAGE ROKOK LA LIGHTS PT.DJARUM DENGAN PUBLISITAS MEDIA MASSA SEBAGAI VARIABEL MODERASI
  178. Pengaruh komunikasi kerja vertikal dan horizontal terhadap disiplin kerja pegawai pada kantor Camat Cakranegara
  179. PENGARUH WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN UNTUK MENJADI NASABAH PADA PT. ASURANSI BINA DANA ARTA TBK CABANG SURABAYA

    Untuk judul-judul tersebut diatas, anda bisa lihat di http://www.ilmiahmanajemen.blogspot.com/
    Per Judul Rp. 125.000,- kecuali bidang manajemen pendidikan, Rp. 250.000,- per judul

KOLEKSI 2

KUMPULAN TESIS DAN SKRIPSI
DAFTAR JUDUL PERTANIAN & PETERNAKAN

  1. Upaya Menentukan Ukuran Bisnis Antara Pabrik Gula Dan Petani Melalui Perhitungan Rendemen Dengan Metode Faktor Rendemen, Faktor Overall Recovery Dan Faktor Kristal

  2. Analisi Marjin Pemasaran Gabah di Kabupaten …

  3. Analisis Daya Dukung Saluran Distribusi Terhadap Marjin Penjualan Gula Lokal Di Malang Raya (Penelitian Pada Produsen, Pedagang Besar, Grosir, Pengecer Di …

  4. Analisa Nilai Tambah Agroindustri Sirup Markisa


  5. Dampak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Terhadap Konsumsi Pangan dan Non Pangan Mahasiswa


  6. Tingkat Adopsi Petani Dalam Program Pola Kemitraan Komoditi Kapas” (Studi kasus PT. Nusafarm Intiland corp Indonesia dengan petani kapas di Kecamatan Wongsorejo Kabupaten ...)

  7. Analisis Margin Pemasaran dan Nilai Tambah Penyulingan Nilam di Kecamatan ... Kabupaten ...


  8. Analisis Permintaan Kedelai Indonesia

  9. Kajian Pengembangan Kawasan Agropolitan Sebagai Pendekatan Wilayah Dan Pemberdayaan Masyarakat Kota ...


  10. Strategi Pemasaran Buah Jeruk Keprok (Citrus Nobilis L) Lokal (Studi Kasus di Kecamatan ... Kotamadya ...)

  11. Studi Gender Pada Pabrik Rokok Sumber Redjeki (Studi Kasus Pada Pabrik Rokok Sumber Redjeki)

  12. Analisis Finansial Dan Strategi Pengembangan Agroindustri Kerajinan Tangan di UD. Bambu Klasik ...”

  13. Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Disiplin dan Produktivitas Kerja Karyawan Bagian Produksi Pada Perusahaan Tenun

  14. Potensi Pengembangan Usaha Pengolahan Ubi Jalar di Kabupaten dan Kota Malang

  15. Pola Kemitraan Antara Petani Tebu Dengan Pabrik Gula Asembagus (Desa ... Kecamatan ... Kabupaten ...)

  16. Analisa Pendapatan Usahatani dan Persepsi Petani pada Bawang Merah Organik”. (Studi kasus di Desa Sajen, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto).

  17. Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Pengembangan Kelompok Tani di Kecamatan ... Kota ...

  18. Sikap Ibu Rumah Tangga Pedesaan Terhadap Tanaman Obat Keluarga (TOGA) (Study Kasus di Desa Trasak Kecamatan Larangan Kabupaten Pamekasan

  19. Analisis Usaha pada Industri Kecil ‘Tembakau Campur’ ( Studi Kasus di Kelurahan ... Kecamatan ... Kabupaten ...)

  20. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengeluaran Biaya Jasa Telekomunikasi Pada Kerajinan Kayu Jati ...

  21. Strategi Pemasaran Minyak Atsiri Di Kecamatan ... Kabupaten ...

  22. Analisis Curahan Tenaga Kerja Wanita Tani (studi kasus pada wanita tani di Desa Sidomulyo Kecamatan Batu Kota Batu)


  23. Analisis Pemasaran Tanaman Nilam (Pogostemon cablin Benth.) (Studi Kasus Desa ... Kecamatan ...Kabupaten ...).


  24. Motivasi Petani Dalam Menabung Di Bank (Studi Kasus Petani Penabung Di Bri Unit ...)


  25. Dampak Berdirinya Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis jacq) PT. Mustika Sembuluh Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitarnya (Studi di Desa ... Damar Kecamatan, ... Kabupaten ...)

  26. Analisis Strategi Pemasaran Pabrik Tahu Sukun ...

  27. Strategi Pengelolaan Hutan Dengan Paradigma Community Based Forest Management (Cbfm) Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Desa Sekitar Hutan Di Kabupaten ... (Studi Kasus Di ...


  28. Evaluasi Kebijakan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Gn Rhl) Di Kabupaten …,

  29. Evaluasi Pola Kemitraan Usaha Ternak Sapi Perah (Studi Pada Koperasi Kelompok Tani …


  30. Analisis Pendapatan Petani Bawang Merah Sistem Pengendalian Hama Terpadu Di Kabupaten ... Studi Kasus Tentang Penggunaan Lampu Perangkap Hama Pada Tanaman Bawang Merah Di Kabupaten …


  31. Analisis Program Bongkar Ratoon Tanaman Tebu Untuk Akselerasi Peningkatan Produktivitas Gula (Studi Di Pg. Tjoekir Kabupaten …

  32. Analisis Daya Saing Komoditas Bawang Merah Di Kabuapaten .... (Tinjauan Keunggulan Komparatif Dan Keunggulan Kompetitif Di Daerah Sentra Produksi, Desa ...

  33. Strategi Pengembangan Usaha Industri Tahu (Studi Kasus Di Kecamatan …

  34. Analisis Strategi Pengembangan Pertanian Melalui Penerapan Teknologi Pengendalian Hama Terpadu ( Pht ) Padi Di Kabupaten …

  35. Strategi Pengembangan Agribisnis Salak Di Kabupaten …

  36. Strategi Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Gerhan) Dalam Rangka Penanggulangan Bencana Alam Di Kabupaten …

  37. Strategi Pembangunan Pada Sektor Industri Pengolahan Hasil Pertanian Dan Hutan Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah Di Kabupaten …

  38. Strategi Pengembangan Hutan Rakyat Dalam Rangka Pelaksanaan Gerakan Nasonal Rehabilitasi Hutan Dan Lahan (Gn-Rhl) Di Kabupaten …


  39. Strategi Pengembangan Agribisnis Pindang Bandeng Pada Industri Skala Rumah Tangga Di Kota …


  40. Strategi Penyediaan Semen Beku Sapi Balai Inseminasi Buatan Di … Dan Implemantasinya Terhadap Pemenuhan Kebutuhan Semen Beku

  41. Strategi Pengembangan Agribisnis Kambing Peranakan Etawa Di Kecamatan …

  42. Strategi Pengembangan Agroindustri Kurmelo Di Kecamatan …

  43. Strategi Pengembangan Agribisnis Lebah Madu Di Kecamatan …

  44. Strategi Sistem Agribisnis Daging Di Jabotabek (Kasus Penggemukan Sapi Pt. Sinar Katel Perkasa)


  45. Analisis Strategi Bisnis Perusahaan Daerah Perkebunan … Di Kabupaten …

  46. Evaluasi Pengembalian Kredit Usaha Tani. Penelitian Tentang Evaluasi Pengembalian Kredit Usaha Tani (Kut) Tahun Pengadaan 1998-1999 Dari Petani Ke Executing Agent Dilakukan Di Kabupaten …


  47. Analisis Kelayakan Dan Sensitivitas Usaha Tani Komoditas Manggis

  48. Analisis Usahatani Padi Pada Saluran Pemasaran Yang Melalui KUD dan Non KUD


  49. Strategi Pengembangan Tanaman Mindi (Melia Azederach L) Dengan Pola Agribisnis Hutan Rakyat (Studi Di Kecamatan … Kabupaten …

  50. Analisa Nilai Tambah dan Kelayakan Usaha Agroindustri Bakpao Telo di Home Industri LESTARI Malang

  51. Faktor-Faktor Keberhasilan Proyek Pidra (Participatory Integrated Develompent In Rainfed Areas) Dalam Bidang Sosial Ekonomi Masyarakat Pedesaan Di Kecamatan … Kabupaten …

  52. Analisa Sosial Ekonomi Program Pengembangan Sapi Potong Dengan Sistem Gaduhan “ ( Study Di Kecamatan …

  53. Analisis Nilai Tambah Pemasaran Produk Ayam Pedaging Di …

  54. Pengambangan Kawasan Perdesaan Berbasis Agribisnis Di Kecamatan … Kabupaten …

  55. Strategi Menuju Pertanian Berkelanjutan Di Kabupaten … (Studi Kasus Pertanian Tanaman Padi Bebas Pestisida Di Desa …

  56. Analisis Saluran Dan Marjin Pemasaran Brondong Jagung Di Perusahaan …

  57. Analisis Penggunaan Faktor Produksi Pupuk Organik Bokashi Terhadap Produksi Dan Pendapatan Usahatani Padi (Studi Kasus Di Kecamatan … Kabupaten …

  58. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Curahan Jam Kerja Rumah Tangga Petani Di Sektor Informal ( Studi Kasus Di Desa …

  59. Analisis Pemasaran Blimbing Karangsari Kecamatan … Kota …


  60. Analisis Variabel-Variabel Yang Mempengaruhi Keberhasilan Industri Kecil Gula Merah Di Desa ... Kecamatan ... Kabupaten ...

  61. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Berbelanja Di Pasar Sayur … Kabupaten …

  62. Strategi Perluasan Budidaya Tanaman Padi Untuk Stabilitas Ketahanan Pangan Di Kabupaten …

  63. Analisis Pengaruh Proyek Peningkatan Mutu Intensifikasi (Pmi) Terhadap Produksi Dan Pendapatan Usahatani Padi Di Kabupaten …

  64. Strategi Pembangunan Pertanian Tanaman Bawang Merah Di Kabupaten …

  65. Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Operasi Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi

  66. Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Penyuluh Pertanian Pada Bipp-Kp Kabupaten …

  67. Trend produksi usaha pupuk enceng gondok di pt. Maharani lamongan

  68. Strategi Peningkatan Mentalitas Kewirausahaan (Studi Kajian Tentang Mentalitas Kewirausahaan Di Kota …

  69. Strategi Pengembangan Model Penyuluhan Pertanian Klinik Konsultasi Agribisnis Di Bpp-Kp …Kabupaten …

  70. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Petani Untuk Membeli Benih Cabe Besar Merk Panah Merah Di Wilayah Kabupaten …

  71. Analisis Kelembagaan Dan Produktivitas Usahatani Padi Pada Sistem Irigasi …

  72. Evaluasi Dan Strategi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Melalui Bantuan Pinjaman Langsung Masyarakat Di Kecamatan … Kabupaten …

  73. Analisis Pendapatan dan Efisiensi Gula Merah di Desa Dukuh Kec. Ngadiluwih Kab. …


  74. Analisis Komparatif Pendapatan Petani Bawang Merah Sistem Tanam Bibit Dari Biji (Royal Selections) Dengan Sistem Tanam Bibit Dari Umbi Di Kabupaten …


  75. Strategi Konservasi Dan Rehabilitasi Lahan Di Sub Daerah Aliran Sungai Pekalen Wilayah Kabupaten …


  76. Implementasi Program Akselerasi Peningkatan Produktifitas Gula Nasional Terhadap Strategi Pengembangan Agribisnis Pergulaan”. (Studi Di Wilayah Kerja Pabrik Gula Wonolangan, ...

  77. Analisis Biaya Produksi Usaha Peternakan Sapi Perah Pada Perusahaan Susu Anugerah Di Kecamatan . ...

  78. Analisa Resiko Finansial Usaha Peternakan Ayam Pedaging Pada Peternak Plasma Kemitraan Kud “Sari Bumi” Di Kecamatan … Kabupaten …

  79. Analisis Usaha Kemitraan Ayam Pedaging Di Pt. Surya Gemilang Pratama …

  80. Analisa Total Quality Management Dan Kinerja Koperasi Persusuan (Studi Kasus Di Koperasi “Sae” Kec…. Kab. …

  81. Analisis Profitabilitas Usaha Peternakan Ayam Petelur Di … Dan … Kecamatan … Kabupaten …


  82. Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Dan Implikasinya Terhadap Volume Penjualan Pada Perusahaan Susu Anugrah Di Desa … Kecamatan …


  83. Analisis Pola Kemitraan Budidaya Ayam Pedaging Pada Kud ”Sari Bumi” … Kabupaten …


  84. Analisis Kinerja Jalur Pemasaran Dan Prospek Pasar Susu Kambing (Studi Di Agriculture Technical Mission Republic Of China)

  85. Analisis Usaha Padi Sawah Dengan Menggunakan Urea Tablet Studi Di Desa …r Kecamatan … Kabupaten …

  86. Strategi Pengembangan Dan Analisis Pendapatan Agroindustri Gula Semut

  87. Analisis Nilai Tambah, Efisiensi dan Saluran Pemasaran Agroindustri Emping Melinjo di Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar


  88. Analisis Fluktuasi Harga Pisang Agung Produksi Kecamatan ... Kabupaten ...

  89. Pengaruh Pola Kemitaan Pt Bisi Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani Cabai


  90. Dampak Cooperative Farming Terhadap Peningkatan Pendapatan Petani (Studi Kasus Di Desa … Kecamatan … Kabupaten …

  91. Analisis Kinerja Program Pembelian Gabah Oleh Lembaga Usaha Ekonomi Pedesaan Di Kabupaten ...

  92. Pengaruh Motivasi Terhadap Perilaku Kerja Petani Tebu (Studi di Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri

  93. Analisis Strategi Pemberdayaan Masyarakat Agribisnis Melalui Penguatan Modal Usaha Kelompok Tani Di Kabupaten Blitar

  94. Analisa Perbandingan Pendapatan Petani Kedelai Anggota APKKI dan Non-Anggota APKKI” (Studi Kasus di Kecamatan Pilang Kenceng Kabupaten Madiun)

  95. Analisis Usaha Pada Pengolahan Produk Gula Kacang” (studi kasus di desa takeran kec. Takeran kab. Magetan).

  96. Analisis Komparasi Usaha Tani Tebu Dengan Aplikasi Pupuk “Organik” Dan Pupuk An-Organik

  97. Analisis Komparasi Usaha Pengolahan Sari Apel di CV Bromo Semeru dan CV Nusa Agro Industri Kota Batu

  98. Analisis Usaha Penggemukan Ternak Sapi Potong Hasil Inseminasi Buatan Studi di Kecamatan ... Kabupaten ...

  99. Penggunaan Power Thresher dalam Upaya Memperoleh Nilai Tambah Hasil Panen Padi Sawah ( Studi di Kelurahan ... Kecamatan ... Kabupaten ...)

  100. Analisis Efisiensi Usahatani Jagung ( Zea Mays L ) dengan Menggunakan Benih Hibrida ( Studi di Desa ... Kecamatan ...Kabupaten ...)

  101. Analisis Usaha Ternak Domba Ekor Gemuk Studi Dengan Menggunakan Pakan Konsentrat di Desa ...Kecamatan ... Kabupaten ...

  102. Analisis Efisiensi Usahatani Tanaman Sengon Laut (Albazia falcataria) (Studi di Desa ...Kecamatan ... Kabupaten ...)

  103. Analisis Kinerja Pemasaran Tanaman Jati (Tectona grandis Linn) (Studi Pemasaran Tanaman Jati di Desa ... Kecamatan ... Kabupaten ... )

  104. Strategi Pengembangan Agroindustri Minyak Kenanga ( Canangium odoratum ) ( Studi Kasus Agroindustri Rumah Tangga Minyak Kenanga di Desa ...Kecamatan ... Kabupaten ... )

  105. Peranan Kelompok Tani Pelestari Sumberdaya Alam Dalam Konservasi Dan Pemanfaatan Hutan (Studi di Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang)

  106. Mempelajari Kelayakan Usahatani Pembibitan Sengon (Albizia Falcataria) (Studi Kasus Di Kecamatan Leces Kabupaten Probolinggo)

  107. Strategi Pengembangan Agribisnis kopi arabika di Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan

  108. Strategi Pengembangan Usaha Jamur Merang Pada Kelompok Tani Mancilan Purworejo Pasuruan

  109. Strategi Pengembangan Unit Usaha Pelayanan Jasa Alat Mesin Pertanian (Upja) Dalam Pendayagunaan Alat Mesin Pertanian

  110. Analisis Faktor-faktor Produksi Yang Mempengaruhi Tingkat Produksi Usahatani Kubis ” (study kasus di desa Pakel Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung)

  111. Evaluasi Kinerja Proyek Pemberdayaan Petani dan Agribisnis (PPA 2001) dengan Pola Bantuan Langsung Masyarakat

  112. Analisis Perbedaan Pendapatan Petani Sistim Tanam Tabela Dengan Sistim Tanam Pindah Di Kabupaten Bangkalan

    Untuk judul-judul tersebut diatas, anda bisa lihat di http://www.ilmiahpertanian.blogspot.com/
    Per Judul Rp. 125.000,-