Minggu, 05 Oktober 2008

Pengaruh Pola Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru Dalam Kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) (139)


Peningkatan mutu pendidikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari proses pengembangan sumber daya manusia seutuhnya. Peningkatan sumber daya manusia harus dilakukan secara terarah, terancang dan saling mendukung diantara komponen yang ada. Pengembangan sumber daya pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas anak didik agar memiliki daya saing yang handal. Peningkatan mutu pendidikan dan anak didik akan dapat dicapai apabila sekolah dengan berbagai keragaman mendapat keleluasaan didalam mengatur manajemen sekolah sesuai dengan lingkungan eksternal dan internal serta kebutuhan yang diinginkan anak didik.

Untuk itu dengan melihat kondisi yang sesungguhnya dari perkembangan lembaga pendidikan yang ada dilakukan suatu kebijakan oleh pemerintah yang berupaya memberikan otonomi seluas-luasnya bagi sekolah agar secara aktif dan dinamis mengupayakan peningkatan mutu sekolah melalui konsep manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS).

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri I Berbek Nganjuk selama 4 bulan yakni dari Bulan Februari 2005 sampai dengan Bulan Mei 2005. Penelitian bertujuan (1) untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pada kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru dalam kerangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS), (2) untuk mengetahui pola kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru dalam kerangka manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah (MPMBS).

Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan teknik pengambilan sample total sampling dan memanfaatkan sebanyak 39 responden yang berstatus sebagai staf pengajar pada SMA Negeri I Berbek Nganjuk. Analisis data yang digunakan dengan memakai statistik Regresi sederhana dan Hipotesis yang diajukan adalah : (1) Diduga terdapat pengaruh yang signifikan antara pola kepemimpinan terhadap kinerja guru SMA Negeri I Berbek Nganjuk.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Variabel pola kepemimpinan mempunyai pengaruh yang sangat bermakna (signifikan) terhadap kinerja guru dalam kerangka manajemen. Peningkatan mutu berbasis sekolah yakni dengan melihat uji ANOVA, dimana Fhitung = 115,933  FTabel = 3,27 pada taraf nyata  = 0,05 ( 5 % ) dan probabilitas = 0,000 sehingga hipotesis utama (HI) yang diajukan dapat diterima.

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang Masalah

Dengan semakin cepatnya arus informasi dewasa ini selalu memberikan implikasi beragam pada kondisi pendidikan dewasa ini terlebih semakin banyak permasalahan seperti halnya kondisi sekolah dan berbagai perubahan kebutuhan siswa di dalam proses pembelajaran kiranya perlu dicari alternatif pengelolaan manajemen sekolah yang lebih tepat guna menghadapi perubahan yang selalu bergulir.

Kemampuan manajemen, teknologi, informasi dan kualitas sumber daya manusia merupakan kemampuan dasar yang sangat diperlukan seorang pendidik agar mampu bersaing dalam persaingan global.

Sumber daya sekolah yang terdiri atas, dana, perlengkapan dan informasi maupun sumber daya manusia yang masing-masing mempunyai fungsi dan perana yang sangat besar untuk mewujudkan peningkatan mutu pendidikan. Sumber daya manusia disekolah seperti kepala sekolah, tenaga edukatif, tenaga administrative dan siswa merupakan komponen yang sangat esensial dalam mewujudkan tujuan pendidikan.

Pada kenyataannya sumber daya sekolah tersebut tidak dapat berjalan secara baik apabila tidak diikuti dengan suatu pengelolaan pendidikan yang lebih baik pula.
Pendekatan pengelolaan pendidikan dalam hal ini lebih ditekankan pada pendekatan manajemen sekolah lebih tepatnya “Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah” (MPMBS) yang dapat memberikan sikap kemandirian seorang guru untuk mengatur dirinya dalam usaha peningkatan mutu pendidikan.

Seorang kepala sekolah sebagai top manajer mempunyai peran sentral didalam merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumber daya manusia disekolah serta lingkungan sekitarnya, sehingga dalam pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS) peran kepala sekolah sebagai manajer sangat menentukan dalam rangka memberdayakan secara manusiawi sehingga mampu menciptakan iklim yang kondusif dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisien.

Kemampuan seorang pemimpin dalam merancang dan menjabarkan program kerja dengan disertai langkah-langkah yang relevan sangat menentukan berhasilnya suatu tujuan yang telah ditetapkan. Dengan cara-cara yang strategis pemimpin mampu meningkatkan kinerja guru, karyawan lebih baik. Menciptakan situasi kerja yang kondusif perlu dilakukan, agar suasana kerja yang menyenangkan benar-benar dapat terwujud. Mengubah pola pemikiran yang menyatakan bahwa pekerjaan bukan merupakan beban, akan tetapi merupakan kebutuhan adalah hal yang penting dan perlu dipertimbangkan.

Dengan pola pemikiran di atas diharapkan kinerja dapat ditingkatkan oleh setiap guru maupun karyawan, sehingga pada akhirnya dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karenanya manajemen yang pada saat ini kurang mampu meningkatkan kinerja perlu diredisian, yaitu Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah (MPMBS).

Guna meningkatkan mutu pendidikan, faktor profesionalisme tenaga tenaga yang berlangsung berada dalam kelas guru menduduki posisi yang sangat strategis. Peningkatan kemampuan profesional guru dapat ditempuh dengan melaksanakan pembinaan secara berkesinambungan. Bagi seorang pembina dalam hal ini Kepala Sekolah diperlukan pola-pola kepemimpinan maupun ketrampilan-ketrampilan teknis, ketrampilan hubungan kemanusiaan, ketrampilan konseptual sangat diperlukan. Dengan demikian Kepala Sekolah sebagai manajer mampu menciptakan suasana yang kondusif.
Bagaimana para guru, karyawan dan staff lainnya memiliki kinerja seperti yang diharapkan oleh sekolah. Hal ini merupakan permasalahan yang sangat penting untuk dipecahkan bila pimpinan sekolah menghendaki lembaga yang dipimpinnya berhasil dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar